Bunda Maria Sebagai Perantara Doa Selamanya
Permenungan kita tentang Bunda Maria pada hari ini adalah peran Bunda Maria sebagai perantara doa kita kepada Allah Bapa di surga. Sebelum melanjutkan permenungan ini, saya perlu mengingatkan bahwa ada dua istilah yang perlu kita pahami bersama yakni pengantara dan perantara doa dan harapan kepada Tuhan. Gereja Katolik mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya Pengantara (mediator) kita sebagai manusia dengan Allah Bapa di Surga. Tentang hal ini, St. Paulus menulis kepada Timotius: “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi Pengantara antara Allah dan manusia yaitu Yesus Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi manusia.” (1Tim 2:5-6). Di sini sudah jelas bahwa kita hanya punya satu pengantara kepada Bapa di Surga yaitu Yesus Kristus. Setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah Bapa di Surga selalu melalui Yesus Kristus satu-satunya Pengantara kita. Maka dalam doa kita selalu berkata: “Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.” Tidak ada makhluk apa pun yang bisa menjadi pengganti atau serupa dengan Yesus sebagai pengantara. Kita mengakui iman kita bahawa Yesus Kristus itu sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Karena kodrat-Nya ini maka hanya Dia saja yang bisa menjadi Pengantara kita dengan Allah Bapa.
Tentang perantara (intercessor) doa kepada Allah di Surga. Yang menjadi perantara doa kepada Allah Bapa adalah para malaikat dan para kudus yang siang dan malam melayani Dia. Di dalam Kitab Perjanjian Lama, tedapat banyak intercessor seperti Abraham, Moses, David, Samuel, Hezekiah, Elia, Jeremiah, Yehezkiel, and Daniel. Bunda Maria dan santo serta santa lainnya adalah perantara doa kepada Allah Bapa dalam Roh Kudus. Kehadiran Bunda Maria dan para kudus di surga tidak mengurangi kedudukan Yesus sebagai satu-satunya Pengantara tunggal manusia dan Allah Bapa.
Konsili Vatican II misalnya, menegaskan bahwa adanya perantara doa menunjukkan kekuatan kepengantaraan Yesus Kristus (LG, 60.62). Bunda Maria sebagai ibu Yesus ikut mengambil bagian pada Yesus sebagai Pengantara. Para perantara ikut mengambil bagian dalam Pengantaran Yesus Kristus. Artinya kedudukan perantara itu lebih rendah dibandingkan dengan Pengantara. Para perantara ikut ambil bagian dalam Pengantaraan Yesus Kristus sehingga Pengantaraan Yesus menjai lebih efektif dalam Gereja. Kita perlu mengingat bahwa Gereja, dalam hal ini umat Allah adalah Tubuh Mistik Yesus Kristus.
Kita kembali kepada peristiwa di Kana (Yoh 2:1-11), di mana sangat jelas ada perbedaan antara Perantara dan Pengantara. Bunda Maria adalah perantara manusia dengan Yesus. Ia berempati dengan tuan pesta maka ia berinisiatif untuk menjadi perantara manusia (tuan pesta) dengan Yesus Kristus Puteranya. Tuhan Yesus sebagaimana lasimnya di dalam Injil tentu mengucap syukur kepada Bapa. Yesus mengabulkan permohonan Bunda Maria dengan mengubah air menjadi anggur. Yesus Puteranya mengabulkan permohonan ibu-Nya sehingga air berubah menjadi anggur. Lihat alurnya: dari perantara kepada Pengantara dan Pengantara kepada Bapa di Surga.
Sekarang perhatikanlah: setiap kali kita mendoakan doa Salam Maria, kita memohon rahmat-rahmat dari Tuhan. Kita memuji dan menghormati Maria sebagai Ibu Yesus Kristus, sang Penebus. Ini bagian dari doa salam Maria: “Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amen”. Nah, Bunda Maria berperan sebagai perantara doa kepada Bapa di Surga sekarang dan waktu kita meninggalkan dunia ini. Bunda Maria mengajar kita doa yang tepat kepada Tuhan Allah.
Bunda Maria berbeda dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah satu satunya Pengantara tunggal kepada Bapa. Dialah adalah satu-satunya Penebus dunia, tidak ada yang lainnya. Bunda Maria, para malaikat bersama para kudus adalah perantara doa dan harapan kita kepada Allah Bapa. Semoga para perantara bisa mendekatkan kita dengan Tuhan. Kita mengikuti teladan kekudusan mereka sebagai abdi Tuhan selamanya di Surga.
Bunda Maria terus menerus menjadi pribadi yang luhur dan mulia. Ia adalah seorang yang menjadi model kekudusan bagi setiap pengikut Kristus di atas dunia ini. Ia menjadi perantara doa bukan hanya untuk seorang pribadi manusia biasa-biasa saja, tetapi untuk semua orang yang percaya kepada sang Ilahi dan pemberi kehidupan. Bunda Maria juga menunjukkan dirinya sebagai manusia pendoa. Ia mendoakan manusia sepanjang zaman. Ia menunjukkan dirinya kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan.
Kehadiran Bunda Maria sama sekali tidak mengurangi Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Pengantara kita. Kehadirannya ikut memperlancar terkabulnya doa-doa permohonan kita kepada Allah Bapa di surga. Nama Tuhan Yesus Kristus semakin dipermuliakan di atas bumi.
PJSDB