Hari Raya Pentakosta
Kis. 2:1-11
Mzm. 104:1ab,24ac,29bc,-30,31,34
Gal. 5:16-25
Yoh. 15:26-27; 16:12-15
Roh Kudus: Pengajar dan Pembimbing Kita
Pada pagi hari ini saya mendapat kiriman sebuah doa permohonan supaya Roh Kudus tetap tinggal di dalam hati kita. Doa ini ditulis oleh St. Agustinus: “Ya Roh Kudus, Penasihat yang penuh kuasa, pengikat yang kudus antara Bapa dan Putra, harapan bagi mereka yang bersedih. Turunlah dalam hatiku dan tinggallah didalamnya, nyalakan jiwaku yang nyaris padam dengan Kasih-Mu, agar aku dapat sepenuhnya menjadi milik-Mu. Aku percaya, bila Engkau tinggal di dalam aku, Engkau juga akan menyiapkan tempat tinggal bagi Bapa dan Putra. Oleh karenanya, berkenanlah datang kepadaku, Penasehat jiwa-jiwa yang ditinggalkan, Pelindung mereka yang membutuhkan. Bantulah aku dalam kelemahan dan dukunglah dalam kegoyahanku. Datang dan sucikan diriku, semoga iblis tidak berniat memiliki diriku. Engkau mengasihi yang bersahaja, dan menyingkirkan yang sombong. Datanglah kepadaku, kemuliaan orang yang hidup dan harapan orang mati. Tuntunlah diriku dengan karunia kasih-Mu, agar aku dapat senantiasa menyenangkan hati-Mu. Amin.”
Sambil membaca doa ini, saya merasakan betapa St. Agustinus menyatu dengan Roh Kudus. Dari doa ini juga kita semua mendapat ide-ide tertentu tentang jati diri Roh Kudus. Roh Kudus adalah Penasihat penuh kuasa, pengikat yang kudus antara Bapa dan Putra dan harapan bagi mereka yang bersedih. Pelindung bagi mereka yang membutuhkan. Roh Kudus juga menjadikan tubuh kita sebagai tempat tinggal-Nya (1Kor 6:19). Kita patut berbangga dan bersyukur karena Tuhan mengasihi kita apa adanya. Ia mau tinggal di dalam tubuh kita yang fana supaya menjadi ilahi, tubuh kita yang lemah supaya menjadi kuat.
Selama beberapa hari terakhir dalam masa paskah ini kita mendengar diskursus perpisahan Tuhan Yesus dengan para murid-Nya dalam Injil Yohanes. Tuhan Yesus menjanjikan para murid-Nya Roh Kudus sebagai Penasihat, Penghibur, Pengajar dan Kebenaran. Ia berkata: “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26). Roh Kudus bertugas untuk mengajar dan mengingatkan segala sesuatu yang sudah Tuhan Yesus ajarkan kepada kita. Tentang Kebenaran, Yesus berkata: “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yoh 16:13). Perkataan Yesus ini menegaskan bahwa meskipun nantinya Dia sendiri tidak hadir secara fisik, tetapi Roh-Nya tetap ada dan menjiwai seluruh Gereja.
Tuhan Yesus sudah naik ke surga, tetapi Ia memiliki dua wakil yang akan memberi kesaksian tentang diri-Nya kepada dunia. Kedua wakil itu adalah Roh Kudus dan kita sebagai orang beriman. Tuhan Yesus berkata: “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” (Yoh 15:26). Dengan perkataan Yesus ini maka menjadi teranglah pikiran hati kita bahwa Roh Kudus itu diutus oleh Yesus dari Bapa. St. Agustinus mengatakan bahwa Roh Kudus adalah pengikat yang kudus antara Bapa dan Putra. Dialah yang akan memberi kesaksian tentang Yesus Kristus. Kita juga dipanggil Yesus untuk ikut bersaksi tentang diri-Nya kepada dunia. Di sini Tuhan Allah Bapa sekali lagi masuk dalam sejarah manusia. dengan menganugerahkan Roh-Nya supaya menginspirasikan manusia untuk meneruskan perutusan-Nya.
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang akan memimpin kita ke dalam Kebenaran. Segala sesuatu yang diajarkan oleh Roh Kudus berasal dari Yesus sendiri. Ia mengajarkan segala sesuatu tentang hal-hal yang akan datang. Apa yang Roh Kudus ajarkan kepada kita? Ada tujuh karunia Roh Kudus bagi kita yakni: Hikmat, Pengertian, Nasihat, Keperkasaan, Pengenalan akan Allah, Kesalehan, Roh takut akan Allah (Yes 11:2-3). Di samping ketujuh karunia Roh Kudus, ada juga dua belas buah Roh Kudus yakni: Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kebaikan hati, Kebajikan, Kemurahan hati, Kelemahlembutan, Kesetiaan, Kesederhanaan, Penguasaan diri, Kemurnian (Gal 5:22-23).
Pada hari ini kita semua diteguhkan oleh Tuhan Yesus, karena Ia mengutus Roh Kudus-Nya untuk menjadi Pengajar dan Pembimbing kita semua. Roh Kudus juga menginspirasikan kita semua untuk menjadi pengajar dan pembimbing bagi orang-orang di sekitar kita. Orang tua dan pembina orang muda bisa mengambil peran Roh Kudus untuk mengajar dan membimbing anak-anak dan sesama lain. Pertanyaan bagi kita juga adalah apakah kita terbuka kepada Roh Kudus sehingga Ia bisa menjadi Pengajar dan Pembimbing bagi kita semua?
Saya mengakhiri homili ini dengan mengutip doa kepada Roh Kudus:
Allah Bapa yang maha kudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kau curahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kau lahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.
Dialah penghibur dan penolong yang Kau utus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan sabda yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu di tuntun oleh sabda-Nya.
Melalui Roh Kudus-Mu ini, sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, dan penguasaan diri.
Melalui Roh Kudus-Mu pula, sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama dan menjadi terang serta garam dunia.
Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lemah lembut dan ramah, serta menuntun kami dengan cermat dan teguh. Semoga Ia menjadi daya Ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan mengantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
PJSDB