Gara-gara pohon anggur…
Kisah Injil Markus 12:1-12, tetaplah membuat kita melakukan permenungan lebih dalam lagi. Tuan kebun menyiapkan kebunnya kemudian menanaminya dengan pohon-pohon anggur baru. Sambil menanamnya, ia hanya punya satu harapan yakni dalam waktu empat atau lima tahun mendatang, ia akan menikmati hasilnya. Secara ekonomis, pohon-pohon anggur adalah pohon uang! Mengapa? Karena buahnya bisa di makan langsung atau kalau diperas akan menjadi minuman bagi semua lapisan masyarakat.
Di dalam Kitab Suci, pohon anggur melambangkan pertama, Kristus yang memberi hidup kepada manusia (mis. Yoh 15:1-5). Kedua, melambangkan kelimpahan dan kemakmuran baik dalam arti jasmani atau rohani (mis. Kej 40:9-11). Ketiga, melambangkan umat Allah baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru (mis. Mzm 80:9-16). Keempat, melambangkan dosa asali sebagai sumber segala kejahatan dan pemberontakan dalam hati manusia (mis. Ul 32:32; Why 14:18).
Dengan memahami makna pohon anggur di dalam Kitab Suci ini kita bisa mengerti maksud Yesus dalam perumpamaan ini. Mengapa para hamba bahkan anak kesayangan tuan kebun rela berkorban untuk: disakiti, dilecehkan bahkan dibunuh? Semua ini gara-gara pohon anggur. Para hamba Tuhan yakni para nabi dalam Perjanjian Lama, para gembala dalam Gereja saat ini sangat mencintai Yesus yang sudah mengurbankan diri-Nya. Untuk itu muncul kerelaan untuk menjadi martir. Para hamba berkorban demi kesejahteraan Tubuh Mistik Kristus.
Jadilah pohon anggur yang menghasilkan buah yang baik.
PJSDB