Uomo di Dio: Dia Memanggil dan Memberi Kuasa

Permenungan Injil Mat 10:1-7

Dia memanggil dan memberi kuasa

Fr. JohnBeberapa minggu yang lalu saya membimbing rekoleksi bersama sekelompok orang muda. Salah satu tema yang kami refleksikan bersama adalah tentang pentingnya figur seorang ayah di dalam kehidupan pribadi seorang anak. Dalam acara sharing bersama, ada seorang pemuda memberi kesaksian tentang relasi pribadi dengan ayahnya. Ia mengatakan bahwa sahabat yang paling akrab adalah ayahnya. Dari ayahnya, ia bisa mempelajari banyak hal tentang bagaimana membangun relasi yang baik dengan sesama manusia. Ia belajar bagaimana membangun disiplin diri dan menjadi pribadi yang mandiri. Tentang disiplin diri, ia mengakui bahwa ayahnya adalah disiplin hidup.

Sharing sederhana ini pemuda ini membuka mata hati banyak peserta rekoleksi untuk mengubah cara pandang mereka terhadap orang tuanya masing-masing. Ada di antara mereka yang hanya mengingat kelemahan-kelemahan orang tuanya saja dan melupakan segala kebajikannya. Ada yang secara seimbang mengingat kebajikan dan kekurangan orang tuanya. Ada juga yang berani melupakan kelemahan orang tuanya dan berbangga karena memiliki orang tua yang memiliki disiplin hidup tertentu. Sebagai anak, memang sangatlah mudah memberi penilaian terhadap orang tua, mungkin saja hanya mengingat kesalahan atau kelemahan dan melupakan segala kebaikan mereka.

Pengalaman sederhana pemuda ini membangkitkan sebuah pemikiran tentang pentingnya figur seorang dewasa yang bisa memanggil dan memberi komando tertentu demi kebaikan bersama. Seorang ayah bisa menunjukkan kebiasaan baik dalam mendidik anak-anak, memberi disiplin berupa aturan-aturan yang berlandaskan pada kasih sayangnya sebagai orang tua. Perlu diakui bahwa banyak orang tua lupa tugasnya sebagai pendidik nomor satu bagi anak-anak di dalam keluarga. Mereka lebih mementingkan karier dari pada keluarga. Ini sebuah kekeliruan yang bisa menjadi fatal dalam membangun relasi satu sama lain dalam keluarga.

Penginjil Matius menghadirkan Tuhan Yesus sebagai Pribadi yang membutuhkan mitra atau rekan-rekan kerja di dalam Kerajaan-Nya. Ia membentuk para murid dengan berbagai pengajaran-pengajaran dalam bentuk perintah, wejangan dan perumpamaan. Dari kalangan para murid-Nya ini, Yesus memanggil dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat, untuk melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Inilah nama-nama para pria yang dipanggil dan dipilih sebagai mitra kerjanya: Simon yang disebut Petrus, Andreas, Yakobus anak Zebedeus, Yohanes saudaranya, Filipus, Bartolomeus, Tomas, Matius, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot.

Para Rasul atau Utusan akan melakukan segala pekerjaan Tuhan bukan pekerjaan mereka sendiri. Yesus sendiri berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.” (Mat 10:5-7). Tugas perutusan Yesus ini haruslah dipegang teguh oleh para murid Tuhan di dalam Gereja saat ini.

Tuhan Yesus memanggil para murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Tuhan Yesus juga saat ini memanggil setiap Pria Katolik dan memberi perutusan istimewa untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dalam keluarga, dan di dalam lingkungan kerjanya. Panggilan dan perutusan Pria Katolik sebagai murid-murid Tuhan saat ini hendaklah tercermin dalam perbuatan-perbuatan baik, kejujuran hidup, disiplin diri yang baik karena semua pekerjaan yang dilakukan sebenarnya merupakan pekerjaan-pekerjaan Tuhan.

Saya mengakhiri renungan ini dengan mengutip Dale Carnegie dalam bukunya “Living an Enriched Life”, dengan mengatakan: “Anda tidak akan sampai kemana pun di dunia ini tanpa kemauan untuk melakukan sesuatu.” Rekan-rekan Pria Katolik, anda juga memiliki kemauan untuk menjawabi panggilan Tuhan supaya melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan dalam hidupmu dengan cinta kasih yang besar. Semoga pekerjaan-pekerjaanmu bisa memuliakan nama Tuhan di Surga.

Doa: Tuhan, semoga pada hari ini kami para Pria Katolik mampu melakukan tugas perutusan kami dengan sebaik-baiknya, melayani Engkau dan sesama kami di dunia ini. Amen.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply