Omnia vestra in caritate fiant!
Seorang sahabat menyukai ungkapan-ungkapan berbahasa Latin. Pada hari ini ia menulis statusnya: “Omnia vestra in caritate fiant”. Kalimat ini tidaklah asing karena saya tahu bahwa ia mengutip kata-kata perpisahan Paulus bersama jemaat di Korintus. Pada waktu itu Paulus berkata: “Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih”. (1Kor 16:14). Perkataan Paulus mendorong jemaat di Korintus supaya mengerti bahwa kasih itu adalah segalanya dalam hidup. Sebelumnya Paulus pernah mengatakan kepada jemaat di Korintus: “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.” (1Kor 13:1). St. Yohanes berkata: “Anak-anaku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1Yoh 3:18).
Ada seorang ahli Taurat meminta pendapat Yesus tentang hukum yang pertama dan terutama. Yesus tidak membuat sebuah teori baru tetapi Ia justru membawa ahli Taurat itu kembali kepada Kitab Taurat Musa. Ia menunjukkan dua perkataan Kitab Suci sebagai jawaban atas pertanyaan ini: Pertama, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” (Ul 6:5). Bagi Yesus ini adalah hukum yang pertama. Hukum kedua berbunyi, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Im 19:18). Kedua hukum ini satu kesatuan.
Banyak orang berpikir untuk mengasihi Allah saja dan lalai mengasihi sesamanya. Mengasihi Allah saja belum cukup. Ia harus mengasihi sesamanya. Yesus menegaskan: “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat 22:40). Jadi, kalau seorang mengatakan bahwa ia mengasihi Tuhan dan membenci saudaranya maka ia adalah seorang pendusta (1 Yoh 2:4). Daud berkata: “Sungguh indahnya kasih persaudaraan” (Mzm 133:1).
PJSDB