Mata itu pelitanya tubuh
Pada sore hari ini, seorang sahabat mengirim pesan berupa kutipan dari Kitab Mazmur, “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.” Mazmur.” (119:18). Ia sedang sakit mata dan hendak berobat ke rumah sakit.
Apa yang saya pikirkan setelah membaca ayat Kitab Suci ini? Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena memiliki mata yang masih bagus. Mataku bisa melihat segala ciptaan di atas bumi, membaca Alkitab, buku-buku doa, Tata Perayaan Ekaristi dan lain sebagainya. Andaikan mataku tidak baik mungkin saya sudah terganggu dalam doa brevir dan dalam merayakan Ekaristi. Mata merupakan bagian tubuh yang mendapat perhatian khusus dari Tuhan Yesus. Dalam kotbah-Nya di bukit, Yesus berkata: “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu.” (Mat 6:22-23). Mata menerangi seluruh tubuh. Dia laksana pelita yang bisa menerangi hidup kita. Maka, jagalah, berhati-hatilah menggunakannya karena mata adalah pelita tubuhmu.
Merenung lebih lanjut tentang mata, saya mengingat perkataan Yesus kepada para murid-Nya. Dalam kepenuhan Roh Kudus, Ia menyatakan syukur-Nya kepada Bapa karena para rasul yang diutus-Nya adalah orang-orang kecil. Mereka layak menjadi mitra kerja-Nya. Mereka telah dipanggil dan dipilih Tuhan Yesus untuk ikut terlibat dalam menghadirkan Kerajaan Allah di tengah dunia. Mereka adalah orang-orang sederhana yang menjadi istimewa di hadirat Tuhan Yesus. Mereka memiliki mata untuk melihat Yesus. Yesus pun berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” (Luk 10:23-24).
Apakah anda berbahagia?
PJSDB