Homili 1 Desember 2015

Hari Selasa, Pekan Adven I
Yes. 11:1-10
Mzm. 72:2,7-8,12-13,17
Luk. 10:21-24

Sebab Roh Allah turut bekerja

imagePada hari ini kita masih ditemani oleh nabi Yesaya. Kali ini ia bernubuat bahwa Mesias adalah keturunan raja Daud. Mungkin hal ini menimbulkan kekagetan bagi banyak orang, ketika ia berkata bahwa akan ada suatu tunas yang keluar dari tunggul Isai, dan taruk (nēser) akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Perkataan awal nubuat Yesaya ini berhubungan dengan Mesias dan segala kuasanya. Ciri khas Mesias dalam perikop Yesaya adalah: Mesias adalah keturunan Daud (Yes 11:1). Ia memiliki karunia roh kenabian (Yes 11:2). Ia menegakkan keadilan dalam masyarakat. Keadilan itu sendiri merupakan pantulan kekudusan Allah (Yes 11:3). Ia akan memulihkan keadaan aman sentosa seperti yang ada di taman Firdaus (Yes 11:6-9). Semua ini merupakan buah dari hasil pengenalan akan Tuhan Allah (Yes 11:9). Ia akan mengumpulkan semua bangsa di sekitar dirinya (Yes 11:10).

Telah dikatakan di atas bahwa Mesias dalam penglihatan Yesaya memiliki roh kenabian dari Tuhan Allah. Selanjutnya, Yesaya menyebutkan tujuh karunia Roh Kudus yakni Hikmat atau Kebijaksaan, Pengertian, Nasihat, Keperkasaan, Pengenalan akan Allah, Kesalehan dan Roh takut akan Allah (Yes 11:2-3). Ketujuh karunia Roh Kudus ini menjadi salah satu pokok iman katolik. Perlu diketahui bahwa karunia kebijaksanaan, pengertian, nasihat dan pengenalan akan Allah adalah karunia yang menyempurnakan akal budi kita. Pengertian memberikan kedalaman pemahaman akan kebenaran Allah dan hikmat atau kebijaksanaan, nasihat dan keperkasaan memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Karunia kebijaksanaan membantu kita menimbang hal-hal yang berkaitan dengan Allah. Pengenalan akan Allah membantu kita menimbang ataupun menilai hal-hal sehubungan dengan ciptaan. Nasihat mengarahkan tindakan kita sepanjang hidup.

Sedangkan tiga karunia lainnya yakni kesalehan, keperkasaan dan takut akan Allah adalah karunia yang menopang keinginan dan indera kita untuk menginginkan segala yang baik. Kesalehan itu menopang kesempurnaan keinginan kita dalam membimbing kita dalam hubungan kita dengan Allah dan sesama. Roh Kudus memberikan keperkasaan dan rasa takut akan Tuhan untuk menopang indera. Keperkasaan memberikan kekuatan sehingga kita tidak menghindar dari kesulitan untuk mencapai kesempurnaan rohani; sedangkan rasa takut akan Tuhan memampukan indera kita untuk mengusahakan hubungan yang seharusnya antara Tuhan Sang Pencipta dan kita ciptaan-Nya, serta membatasi keinginan kita akan hal-hal yang bersifat duniawi. Perlu diketahui bahwa di antara semua karunia Roh Kudus, karunia yang tertinggi adalah kebijaksanaan diikuti karunia yang lain yakni pengertian, pengenalan, nasihat, kesalehan, keperkasaan dan takut akan Tuhan.

Mesias dalam penglihatan Yesaya juga merupakan hakim yang adil. Dalam kacamata Kristiani, hakim yang adil adalah Yesus sendiri. Ia akan datang untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Mesias tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan. Dengan demikian, Mesias yang dinantikan itu akan menata dunia secara baru, penuh keteraturan. Kosmos yang kacau balau akan menjadi teratur, ditandai dengan rukunnya hewan-hewan liar: “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.” (Yes 11:6-8).

Mesias akan menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang hebat. Semua orang dan kosmosnya menjadi teratur dan bersatu. Tuhan berkata, “Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.” (Yes 11: 9-10).

Roh Allah turut bekerja di dalam Gereja, dalam hal ini orang-orang yang dibaptis. Roh Allah memampukan setiap pribadi untuk memiliki karunia-karunia yang bisa mempersatukan dan mendamaikan setiap pribadi dengan dirinya, dengan sesama dan dengan Tuhan. Tuhan memiliki rencana indah agar setiap orang memiliki damai sejati sebagai anak-anak Allah. Masa adven membantu setiap pribadi untuk bertumbuh dalam damai.

Tuhan Yesus merasakan kehadiran Roh Kudus di dalam diri-Nya. Ia bergembira dalam Roh Kudus dan berkata: “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.” (Luk 10:21). Yesus bersyukur dalam Roh karena kehendak Bapa untuk memberi-Nya rekan-rekan kerja yang sederhana yakni para rasul. Para rasul Yesus adalah nelayan-nelayan sederhana, para geriliawan dan pemungut cukai. Apa pun kehidupan mereka, Tuhan sudah memanggil dan memilih mereka sebagai mitra kerja-Nya. Mereka melayani-Nya sampai tuntas.

Yesus juga bergembira karena karena para Rasul adalah anugerah Bapa kepada-Nya. Mereka adalah orang-orang limited edition yang layak untuk melihat dan mengenal Bapa. Ia memberikan peneguhan kepada mereka dengan berkata: “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” (Luk 10: 23-24).

Masa adven menjadi indah karena karya Roh Kudus. Mulai dari peristiwa Bunda Maria menerima khabar sukacita bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus, maka Roh Kudus menyertai dan turut bekerja di dalam diri setiap pribadi yang dibaptis dan dalam gereja sepanjang masa. Sakramen pembaptisan merupakan saat pertama kali kita bersatu dalam Roh Kudus. Mari kita berlaku sebagai anak-anak Tuhan yang hidup dalam Roh Kudus.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply