Dua Enam Tujuh
Permenungan kita kali ini terungkap dalam tiga angka ini: dua, enam tujuh (267; baca re-la-si). Ketiga angka ini sangat bermakna dalam kehidupan setiap pribadi.Setiap orang boleh mengakui dirinya sebagai homo homini socius atau homo homini lupus bisa kelihatan dalam ketiga angka ini. Pasangan suami istri bisa kelihatan kompak, setia tergantung pada ketiga angka ini. Dua enam tujuh baik berarti baik adanya, dua enam tujuh jelek berarti ada masalah. Apakah angka-angka anda ini baik atau tidak baik di rumah dan di tempat kerjamu?
C.G Jung pernah berkata: “Perjumpaan antara dua kepribadian itu ibarat reaksi antara dua unsur kimia: apabila ada banyak reaksi dalam campuran menandakan bahwa keduanya mengalami transformasi” Saya berpendapat bahwa hal yang sama terjadi dalam dua enam tujuh pasangan suami dan istri. Mereka bisa mengalami transormasi yang luar biasa dalam membangun dua enam tujuh mereka. Mereka bisa lebih sabar dan saling mengerti atau lebih tidak sabar dan makin menjauh satu sama lain.
Tuhan Yesus membuat mukjizat-Nya yang pertama. Ia tidak hanya sekedar mengubah air menjadi anggur! Tuhan Yesus melakukan sebuah mukjizat yang luhur yaitu berusaha untuk mempertahankan perkawinan sebuah sebuah pasangan dalam keluarga baru. Anggur adalah minuman yang sangat dibutuhkan dalam perkawinan, kalau saja anggurnya kurang dan habis maka bisa menimbulkan masalah besar. Air adalah simbol Roh Kudus yang menguduskan, anggur adalah simbol kasih yang tiada batasnya. Maka Yesus mempertahankan perkawinan sebuah keluarga dengan menguduskan kasih suami istri. Yesus memuliakan keluarga manusia.
Tuhan Yesus mempertahankan keluargamu juga. Maka kalau anggurnya mulai kurang (kasih) dan bisa mengganggu dua enam tujuh-mu, mintalah kepada Yesus. Keluarga itu kudus karena merupakan rencana Tuhan bukan rencana manusia. Hanya Dia yang bisa membuat transformasi dalam hidupmu.
PJSDB