Seratus persen hamba Kristus!
Saya pernah memberi test masuk untuk para calon seminaris kami. Ada satu pertanyaan yang saya ajukan dalam wawancara: “Mengapa anda berkeinginan untuk menjadi biarawan? Ia menjawab: “Saya mau menjadi hamba Kristus”. Saya mengangguk dan mengapresiasi jawabannya. Selanjutnya saya mengarahkan dia untuk menyiapkan diri untuk menjadi hamba atau abdi Tuhan yang baik dan setia kalau diterima dalam kongregasi kami.
Pada zaman ini banyak orang kesulitan untuk membaktikan dirinya sebagai hamba atau abdi Tuhan. Ada seorang misionaris mengatakan rasa herannya karena para romo dan bruder di tanah misi sudah tidak keluar masuk kebun atau mengurus ternak. Tangan mereka bersih karena setiap hari duduk di sofa sambil memegang hp atau membawa laptop ke sana ke mari. Kebun biara tidak lagi menghasilkan apa-apa, kandang ternak mulai kosong. Ini adalah sebuah kritikan tajam untuk para abdi Kristus masa kini.
St. Paulus meminta kepada jemaat di Korintus untuk memandangnya bersama rekan-rekannya sebagai hamba Kristus dan pengurus rahasia Allah. Untuk menjadi hamba Kristus dan pengurus, mereka harus menunjukkan kepercayaan kepada orang lain. Hamba Kristus menunjukkan ketaatan kepada Tuhan. Hamba Tuhan adalah sahabat Kristus sang Mempelai. Hamba Kristus bersukacita karena kebersamaan dengan Yesus Kristus sang Mempelai sejati.
Hamba Kristus memiliki satu tugas mulia yakni mewartakan Injil dengan superkreatif. Yesus Kristus mewartaan Injil secara baru, maka para pewarta zaman ini harus menyadari bahwa Injil harus diwartakan superkreatif supaya bisa di terima oleh semua orang dari segala lapisan.
PJSDB