Homili 3 Februari 2017

Hari Jumat, Pekan Biasa ke-IV
Ibr 13:1-8
Mzm 27: 1.3.5.8b-9abc
Mrk 6:14-29

Yesus Kristus tidak berubah!

Saya pernah diundang untuk makan siang bersama dirumah seorang sahabat. Seperti biasanya kami duduk bersama di ruang tamu sambil bercerita tentang pengalaman masa lalu, sebelum beranjak untuk makan siang di ruang makan. Saya sempat memperhatikan beberapa gambar yang dibingkai lalu dipajang di tembok ruang tamu. Ada sebuah gambar yang menarik perhatian saya yakni gambar Tuhan Yesus dengan wajah yang cemerlang. Di bawah gambar itu terdapat tulisan yang bunyinya: “Tuhan Yesus tidak berubah selama-lamanya”. Mata saya kembali tertuju kepada Yesus dan mengatakan dalam hati: “Benar sekali tulisan ini”, lebih lagi karena gambar ini dibuat pada tahun 1970. Tuhan Yesus hanya satu, tidak berubah. Dialah satu-satunya keselamatan kita. Hanya dalam nama-Nya ada keselamatan.

Pada hari Jumat Pertama dalam bulan Februari ini, kita mendengar bacaan-bacaan Kitab Suci yang menarik perhatian. Mula-mula kita semua dihimbau untuk memelihara kasih persaudaraan. Kasih persaudaraan adalah wujud kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Kita saling mengasihi sebagai saudara. Apa yang harus kita lakukan untuk membangun kasih persaudaraan? Kita diberikan kiat-kiat yang menarik seperti: jangan enggan memberi tumpangan kepada orang karena dengan melakukannya kita menjamu malaikat-malaikat. Kita mengingat pengalaman Abraham ketika menjamu tiga utusan Tuhan di tendanya. Ternyata ia menjamu para malaikat yang menyampaikan kelahiran Ishak kepada Abraham.

Kasih persaudaraan diwujudkan dengan menerima para tawanan apa adanya karena kita sendiri adalah tawanan atau orang hukuman. Kasih persaudaraan diwujudkan dengan tidak memperlakukan orang sewenang-wenang, menghormati perkawinan dan jangan mengotori tempat tidur. Kita juga dihimbau untuk jangan menjadi hamba uang, tetapi mencukupi hidup ini dengan apa yang ada atau gaji yang menjadi hal untuk diterima. Tuhan tetaplah menjadi penolong yang setia. Ia tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri.

Melakukan kasih persaudaraan berarti menghadirkan Kristus sendiri yang datang ke dunia untuk menebus kita. Yesus Kristus yang mengasihi kita semua sampai tuntas. Dialah satu-satunya pemimpin kita, yang membawa kita kepada bapa yang satu dan sama.Tuhan Yesus Kristus yang iman tetap sama, baik kemarin, hari ini maupun selama-lamanya. Dialah terang dan keselamatan kita. Kita tidak perlu takut kepada siapapun. Hanya Dialah benteng hidup kita.

Salah satu hal yang menjadi bagian dalam usaha membangun kasih persaudaraan adalah menghargai kekudusan perkawinan. Penulis surat kepada umat Ibrani mengatakan: “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah” (Ibr 13: 4). Yohanes Pembaptis mengetahui persoalan yang sedang dihadapi oleh Herodes. Ia “mencemarkan tempat tidur” dengan merebut Herodias, istri dari Herodes Philipus yang adalah saudara Herodes sendiri. Tentu saja tindakan Herodes sebagai public figure ini sangat tidak elok. Sebab itu Yohanes Pembaptis menegurnya dengan berkata: “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!” Kata-kata ini menjadi sumber dendam bagi Herodias. Yohanes Pembaptis akhirnya menjadi martir karena memperjuangkann kebenaran dan keadilan.

Terlepas dari kasus perkawinan Herodes yang juga menyita perhatian Yohanes Pembaptis, bacan Injil memfokuskan perhatian kita kepada pribadi Yesus yang satu dan sama kemarin, hari ini dan selamanya. Herodes sendiri mendengar tentang Yesus dan segala karyanya namun ia masih menyangka bahwa Yesus adalah Yohanes pembaptis. Herodes, diam-diam mengagumi Yesus karena karya-Nya dikenal di mana-mana. Herodes memang jahat tetapi dalam hati kecilnya ia mengagumi Yohanes Pembaptis dan juga Yesus.

Pada hari ini pikiran kita diarahkan kepada Yesus. Mari kita memandang Yesus yang satu dan sama kemarin, hari ini dan selama-lamanya. Dialah benteng pertahanan kita dan hanya kepada-Nya kita berharap akan penebusan yang berlimpah.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply