Homili 12 September 2017

Hari Selasa, Pekan Biasa ke-XXIII
Kol 2:6-15
Mzm 145: 1-2.8-11
Luk 6:12-19

Kuasa Yesus sungguh luar biasa!

Ada seorang sahabat yang membagikan pengalamannya tentang kuasa Yesus. Ia mengaku menghabiskan masa kecilnya di rumah sakit. Pada waktu itu keadaan fisiknya lemah sehingga orang tuanya sering membawanya ke rumah sakit. Dokter dan perawat yang melayaninya selalu merasa iba dan menyayanginya. Ada di antara mereka yang menganggapnya sebagai adik kesayangan. Berbagai ekspresi diberikan kepadanya sebagai dukungan baginya untuk cepat memperoleh kesembuhan. Romo dan team Pastoral Care di rumah sakit itu selalu membawa penghiburan yang membuatnya lupa terhadap segala sakit dan penyakitnya. Pada suatu hari Romo mengunjunginya di ruang rawat inap dan mengatakan kepadanya: “Tuhan Yesus pasti menyembuhkanmu”. Ia hanya mengangguk tanpa banyak mengerti apa arti perkataan Romo itu. Tetapi ia merasa ada perubahan dalam tubuhnya. Ia perlahan-lahan mengalami kesembuhan hingga saat ini. Ia selalu bersyukur kepada Tuhan Yesus karena kuasa-Nya sungguh luar biasa.

Ada banyak saudara dan saudari kita yang mengalami hal yang sama. Tuhan selalu menunjukkan kasih dan kuasa-Nya kepada mereka yang berharap kepada pertolongan-Nya. Tuhan Yesus sendiri memiliki rencana yang istimewa supaya semua orang mendapatkan pelayanan kasih dan penyembuhan. Sebab itu Ia memanggil dan memilih dari banyak orang, dua belas pemuda yang dinamakan-Nya Rasul. Rasul adalah utusan yang melakukan segala sesuatu dalam nama Yesus Kristus. Ia tidak melakukan pekerjaannya sendiri melainkan pekerjaan Yesus yang diberikan Bapa kepada-Nya.

Proses memilih dan menetapkan para rasul dilakukan Yesus sesuai dengan kehendak-Nya. Mula-mula Ia mendaki sebuah bukit untuk berdoa selama semalam. Yesus adalah Anak Allah. Dia tidak mengandalkan status-Nya sebagai Anak Allah, namun Ia justru merendahkan diri sama seperti manusia dalam segala hal, kecuali dosa. Dia berdoa, bersatu erat dengan Bapa. Doa menyatukan diri-Nya sebagai Anak dengan Bapa dalam Roh Kudus. Ia berdoa memohon restu dari Bapa di surga supaya dapat memilih rekan-rekan kerja yang layak sesuai dengan kehendak-Nya.

Pada waktu turun dari bukit, Ia memanggil dan memilih dari para murid-Nya dua belas orang sebagai rasul atau utusan-Nya. Inilah nama-nama mereka: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.” (Luk 6:14-16). Daftar nama-nama ini mencerminkan diri mereka sebagai orang kecil yang, sederhana namun layak di hadirat Tuhan. Mereka adalah nelayan-nelayan sederhana, pemungut cukai, geriliawan bawah tanah yang siap untuk mengikuti Yesus dari dekat.

Yesus berjalan bersama para pilihan-Nya menuruni bukit untuk menjumpai sejumlah besar orang yang datang kepada-Nya untuk memohon kesembuhan. Mereka berasal dari Yudea dan Yerusalem dan dari pantai Tirus dan Sidon. Tujuan kedatangan mereka adalah mendengarkan-Nya, memperoleh penyembuhan dari sakit penyakit dan kelemahan mereka. Roh-roh jahat pun ditaklukan Yesus saat itu. Dikisahkan bahwa banyak orang berusaha menjamah Dia sebab daripada-Nya keluar suatu kuasa sehingga semua orang itu disembuhkan.

Kisah Injil ini mau mengatakan apa kepada kita? Pertama, Yesus menunjukkan sebuah teladan kepada kita yakni sebelum mengambil sebuah keputusan penting perlu doa. Yesus berdoa semalaman kepada Bapa. Persekutuan yang erat ini seharusnya menjadi bagian dalam hidup kita. Banyak kali kita lalai dalam doa, berdoa cepat-cepat. Yesus sebagai Anak Allah saja berdoa semalam-malaman. Mengapa kita selalu berbeda dengan-Nya? Kedua, Yesus memiliki kehendak bebas untuk memanggil dan memilih para rekan kerja atau Rasul. Ia tidak memandang siapakah orang tersebut. Orang baik dan jahat dipanggil dan diselamatkan-Nya. Ketiga, Yesus memiliki kuasa penyembuhan kepada semua orang yang datang kepada-Nya.

Kuasa Yesus yang luar biasa menjadi kekuatan bagi Paulus dalam mewartakan Injil. Dalam bacaan pertama Paulus mengharapkan supaya semua Jemaat di Kolose hidup bersatu dengan Tuhan, berakar dalam Dia dan dibangun di atas-Nya. Ia sangat mengharapkan supaya jemaat teguh dalam iman dan memiliki hati yang melimpah dengan syukur. Jemaat diharapkan untuk berhati-hati terhadap ajaran-ajaran palsu yang dapat menyesatkan dan menjauhkan mereka dari Tuhan Yesus Kristus. Kuasa Yesus dialami oleh Jemaat terutama ketika mereka masih hidup sebagai orang berdosa telah dikuburkan bersama Yesus Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama Dia. Karena dosa manusia telah mati, tetapi dengan kasih karunia, Tuhan Yesus menunjukkan kuasa-Nya membangkitkan manusia untuk hidup bagi Tuhan.

Pada hari ini kita bersyukur kepada Tuhan karena kuasa-Nya sungguh luar biasa bagi kita. Ia adalah satu-satunya penyelamat kita. Terima kasih Tuhan Yesus, jadikanlah kami rasul-rasul-Mu di dalam Gereja masa kini.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply