Merawat hubungan interpersonal dengan POANS
Pada sore hari ini seorang sahabat saya memohon intensi doa khusus baginya dan keluarganya. Dia sempat menjelaskan panjang lebar tentang salah satu permasalahannya berkaitan dengan hubungan interpersonal dengan pasangannya. Mulanya ia berpikir bahwa hubungan dengan pasangannya akan berlangsung mulus selamanya, tetapi ia mengakui bahwa ternyata perjalanan bersama pasangannya mengalami pasang surut dan pasang naik. Ada saat-saat tertentu di mana mereka begitu bahagia, tetapi ada saat-saat tertentu juga di mana mereka menjadi murung dan tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Ada saja hambatan yang mengganggu hubungan mereka, secara internal dan eksternal.
Secara internal, hambatannya adalah pada karakter pribadi dan wawasan pribadi untuk memahami diri sendiri dan dunia ini. Ketika seorang menjadi egois maka sangat sulit baginya untuk merawat hubungan interpersonal. Secara eksternal, hubungan interpersonal terancam oleh kehadiran pribadi tertentu yang sifatnya mengganggu relasi itu. Misalnya ada pribadi tertentu yang suka menggangu kehidupan pribadi orang lain. Mengapa orang selalu sibuk dengan kehidupan orang lain? Padahal yang sangat perlu diusahakan adalah bagaimana merawat hubungan interpersonal, baik secara internal maupun secara eksternal.
Saya mengingat J.A De Vito, dalam bukunya “Human communication” mengemukakan lima strategi untuk memelihara hubungan interpersonal, yang dapat disingkat POANS. Kelima strategi POANS dimaksud adalah:
Pertama, positivity atau positivitas. Strategi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang bertingkah laku: bekerja sama, gembira, optimistik, tidak mengkritik, sabar, pemaaf, mengapresiasi dan membangun rasa percaya diri orang lain.
Kedua, Openness atau keterbukaan. Strategi ini mencoba memfasilitasi setiap pribadi untuk mengungkapkan pikirannya serta perasaannya kepada orang lain, mendiskusikan kualitas hubungan dan apa saja yang diinginkan dalam hubungan dimaksud.
Ketiga, Assurances atau jaminan. Strategi ini menekankan komitmen setiap pribadi kepada pribadi lainnya. Dasarnya adalah bahwa setiap relasi memiliki masa depan atau finalitas tertentu. Di sini orang belajar untuk menjadi pribadi yang setia dan mampu mencintai.
Keempat, Networks atau jaringan. Strategi ini berguna untuk membantu setiap pribadi supaya memiliki waktu yang berkualitas dengan pribadi lainnya.
Kelima, Sharing task atau berbagi tugas dan tanggung jawab. Sangatlah sulit kalau kita menjadi single fighter. Kita perlu berbagi tugas dan tanggung jawab dalam hidup bersama.
Mari kita merefleksikan POANS. Kita akan mengatakan dengan jujur dalam relasi interpersonal bahwa POANS belum sepenuhnya ada di dalam diri kita. Masih ada kekurangan, belum cukup. Ini adalah keluhan sekaligus pembenaran diri. Kita perlu berjuang untuk menjadi lebih baik lagi dalam merawat hubungan antar pribadi. Hubungan sudah ada, tetapi perlu dirawat untuk awet selamanya. Cobalah POANS dan rasakan manfaatnya.
PJ-SDB