Food For Thought: Selalu ada musuh

Apa untungnya anda memiliki musuh?

Seorang sahabat menulis pesan singkat kepada saya siang ini: “Romo John, sulit yah kalau kita mau menjadi orang baik. Kita boleh berbuat baik tetapi orang melihat kelemahan-kelemahan bahkan berniat menjatuhkan kita. Mohon doanya.” Saya terdiam sejenak sambil memikirkan wajah sahabatku ini dan semua kebaikan yang telah dilakukannya kepada orang dan kepada saya. Saya mengakui bahwa dia memang orang baik tetapi ada saja orang yang tidak melihat kebaikannya. Mereka mencari-cari kesalahan untuk menjatuhkannya. Kalau mereka tidak menemukan kesalahannya maka mereka akan menciptakan kesalahan baginya. Saya merasa yakin bahwa banyak di antara kita memiliki pengalaman yang mirip dengannya. Berapa orang yang peduli kepada kita di saat-saat yang sulit seperti ini?

Saya tertarik dengan sebuah kisah dalam dunia Perjanjian Lama. Penulis Kitab kebijaksanaan menulis begini: “Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita.” (Keb 2:12). Kita mendapat informasi bahwa orang-orang baik selalu mendapatkan penghadangan karena mengganggu kenyamanan orang jahat. Kehadiran orang baik akan menimbulkan kesulitan bagi orang-orang fasik. Maka hal yang harus dilakukan adalah menyebarkan hoax untuk menjegal kehadiran orang baik.

Selanjutnya dikatakan bahwa: “Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan.” (Keb 2: 18-20). Orang baik mengalami banyak penganiayaan dari sesamanya. Mereka memperlakukannya secara tidak adil: menganiaya, menyiksa, menghukum secara keji. Sungguh tindakan yang tidak manusiawi ditujukan kepadanya. Ia laksana hamba Yahwe yang menderita. Ia melakukan perbuatan besar dari Allah bagi umat-Nya.

Lalu siapakah musuh yang sebenarnya?

Orang-orang fasik tanpa malu-malu mengatakan bahwa orang baik itu melakukan hal-hal yang tidak diinginkan oleh mereka. Orang baik adalah musuh besar orang-orang fasik. Sebab itu mereka hendak mengahancurkan kehidupan orang benar. Mereka bahkan hendak membunuh orang benar melalui hukumat mati yang keji. Satu hal yang tetap dimiliki oleh orang benar adalah kepercayaannya kepada Tuhan Allah. Ia percaya bahwa Tuhan pasti akan melindunginya kapan dan dimanapun.

Apa yang dapat kita pelajari dari kisah seperti ini? Banyak orang selalu berlaku tidak adil kepada orang-orang baik. Marilah kita berlaku positif terhadap semua orang. Kita menjauhkan diri dari rasa benci, dendam kepada orang yang berbuat baik kepada sesama kita. Sebaiknya kita belajar dari mereka untuk selalu berbuat baik kepada sesama manusia. Apa untungnya anda memiliki musuh? Hanya dengan demikian kita sungguh-sungguh menjadi manusia!

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply