Food For Thought: Siap mengikuti Yesus

Saya siap mengikuti Yesus!

Membaca judul Food For Thought pada malam hari ini, pikiran kita tentu langsung tertuju pada sosok Seorang Ahli Taurat. Ia berkata kepada Yesus: “Guru, aku akan mengikuti Engkau ke mana saja Engkau pergi.” (Mat 8:9). Orang ini memang memiliki niat baik untuk mengikuti Yesus kemana saja Yesus pergi namun ahli Taurat ini masih terikat dengan semua harta duniawi. Hal kepemilikan sangat menghalangi komitmennya untuk mengikuti Yesus. Sosok ahli Taurat menggambarkan diri kita di hadapan Tuhan. Kita mau mengikuti Yesus tetapi kita belum mampu karena harta milik menjadi penghalang utama. Kebun, pohon-pohon, gading, sarung adat, uang, orang dan lain sebagainya telah menghalangi kita untuk mengikuti Yesus. Ada orang berlabel mata duitan, matre dan lain sebagaiya. Posisi anda di mana ya? Mari kita melawan ‘malu’.

Sosok kedua adalah Simon Petrus. Ia bertanya kepada Yesus: “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Yesus menjawabnya: “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus: “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” Jawab Yesus: “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Yoh 13:36-38). Petrus adalah kita. Kita selalu memiliki niat baik untuk mengikuti Yesus, tinggal bersama-Nya dan aneka keinginan lainnya. Sayang sekali karena kita tidak setia kepada Yesus. Berapa kali kita menyangkal Yesus? Petrus hanya tiga kali dan ia meminta maaf dan berjanji untuk mengasihi Yesus lebih dari yang lain. Kita berkali-kali menyangkal Yesus. Apakah kita pernah sadar telah berkali-kali menyangkal Yesus? Mari kita melawan ‘malu’.

Saya tertarik dengan perkataan Paus Fransikus ini: “Jangan mengikuti Yesus hanya ketika anda merasa suka, sebaliknya, carilah Dia setiap hari. Temukan Dia sebagai Tuhan yang selalu mencintaimu, membuat hidupmu lebih bermakna, dan kekuatan untuk memberi dirimu sendiri”. Perkataan Bapa Suci ini memang sangat super. Banyak orang mengikuti Yesus hanya karena suka untuk mengikuti-Nya. Prinsip suka dan tidak suka selalu ada dalam hati kita. Tetapi situasinya akan berbeda, ketika kita hadir secara langsung dalam suatu peristiwa, dan ada yang menjelaskannya secara objektif. Mengikuti Yesus dengan mencari-Nya setiap hari. Dia tetap mencintai kita sampai tuntas.

Apakah anda siap mengikuti Yesus?

Ya saya siap! Benar, ikutilan Dia dan berilah dirimu secara total demi kemuliaan nama-Nya di Surga.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply