Food For Thought: Apakah anda sedang bersukacita?

Apakah ada sukacita di dalam hatimu?

Untuk menjawab pertanyaan ini, pikiran saya tertuju pada perkataan St. Theresia dari Kalkuta: “Sukacita itu doa; sukacita itu kekuatan; sukacita itu cinta; sukacita itu adalah jaring cinta yang mana engkau bisa menangkap jiwa – jiwa.” Ya, saya setuju dengan pikiran Santa Theresia dari Kalkuta. Inilah pikiran saya tentang perkataan orang kudus ini: Sesungguhnya sukacita itu doa. Memang hati kita penuh sukacita karena kita selalu berada dekat dengan Tuhan sejauh doa. Sukacita itu adalah sebuah kekuatan yang mendekatkan kita dengan Tuhan sebagai sumber sukacita dan kebahagiaan. Sukacita membuka jalan kepada cinta kasih sejati dalam Tuhan. Di tempat lain St. Theresia dari Kalkuta berkata: “Orang yang memberi dengan senyum adalah pemberi terbaik karena Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” Maka apakah ada sukacita di dalam hatimu saat ini?

Saya mengingat seorang Penyair dan Filsuf berkebangsaan Amerika. Namanya Ralph Waldo Emerson (1803-1882). Ia pernah berkata: “Kemuliaan persahabatan bukanlah uluran tangan, bukan senyuman ramah, maupun sukacita persahabatan, itu adalah inspirasi spiritual yang datang ketika kamu menemukan orang lain yang percaya padamu dan bersedia untuk mempercayaimu dalam persahabatan.” Kita senantiasa masuk dalam pengalaman-pengalaman seperti ini, terutama dalam membangun relasi persahabatan dengan Tuhan dan sesama. Tujuan persahabatan di antara kita adalah saling membahagiakan satu sama lain. Setiap pribadi bersukacita dan menemukan hidup yang sebenarnya. Persahabatan yang baik selalu membawa sukacita dalam hidup.

Pada hari Minggu sukacita ini kita semua dipanggil Tuhan untuk bersukacita bersama-Nya. Kita bersukacita sebab penyelamatan kita sedang datang. Memang kita adalah orang-orang berdosa namun Tuhan tetap mengasihi kita apa adanya. Ia tidak menghitung-hitung dosa-dosa kita. Ia bahkan membuangnya ke tubir-tubir laut. Ia juga memberi damai dan pengampunan berlimpah kepada kita.

St. Petrus menasihati kita semua: “Bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” (1Ptr 4:13). Kita bersukacita dalam penderitaan sebab Tuhan Yesus yang sedang kita ikut juga mengalami penderitaan untuk kebaikan manusia yang berdosa. Tugas kita saat ini adalah membawa sukacita Tuhan kepada sesama manusia.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply