Saya Takjub!
Adalah Walter Bagehot. Beliau dikenal sebagai seorang ekonom berkebangsaan Inggris yang hidup pada tahun 1826-1877. Pada suatu kesempatan ia berkata: “Seorang guru sekolah harus memiliki suasana kekaguman, dan berjalan dengan penuh rasa ingin tahu, seolah-olah dia takjub menjadi dirinya sendiri.” Saya sepakat dengan perkataannya ini bahwa seorang guru yang baik mestinya memiliki rasa kagum di dalam dirinya. Tanpa rasa kagum dan sikap ingin tahu maka ia mungkin menjadi seorang guru yang tidak kreatif dan tidak inovatif. Ia memang harus menjadi dirinya sendiri dalam kekaguman akan dirinya.
Pada hari ini saya juga merasa takjub dengan Tuhan Yesus. Ini bukan untuk pertama kali saya merasa takjub, tetapi sudah berkali-kali saya merasa takjub kepada-Nya. Mengapa saya merasa takjub kepada-Nya? Pada hari ini penginjil Markus menceritakan bagaimana Yesus mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa. Semua orang takjub karena Yesus sangat berbeda dengan orang-orang yang mengaku diri pintar dalam memahami Kitab Suci tapi tidak punya kuasa dan wibawa yang cukup dengan Yesus. Saya sendiri merasa malu karena sebagai seorang gembala ternyata saya belum menyerupai Yesus. Tuhan kasihanilah aku yang lemah ini.
Saya juga merasa takjub dengan Yesus karena Ia menunjukkan kuasa-Nya yang luar biasa. Roh-roh jahat saja mengenal dan takluk kepada-Nya. Mereka begitu lemah di hadapan Yesus. Saya lalu bertanya di dalam diri saya tentang rasa takjub saya kepada Yesus. Kalau roh-roh jahat saja takluk kepada Tuhan Yesus, mengapa saya dan teman-teman sangat sulit untuk takjub kepada Tuhan dan takjub kepada sesame yang ‘lebih’ dalam hal-hal tertentu? Mengapa di dalam hati bukan rasa takjub tapi iri hati, amarah, dengki dan lain sebagainya. Berarti ‘kita’ ini lebih dari roh-roh jahat. Tuhan kasihanilah kami yang lemah ini.
Apakah anda saat ini juga takjub kepada Yesus? Kalau anda juga takjub maka mari kita belajar untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Ini berarti kita perlu bertobat dan berani berkata: “Saya juga takjub kepada Yesus”.
Tuhan memberkati kita semua,
P. John Laba, SDB