Perjumpaan yang bermakna
Apakah anda pernah merasa wasting time? Saya merasa bahwa anda, saya, kita semua pernah merasa wasting time. Apa saja yang sudah kita rencanakan mendadak berubah. Akibatnya, banyak orang yang sudah masuk ke dalam zona wasting time tetap menikmatinya, nyaman dan tak mau keluar dari sana. Mereka yang lain merasa begitu menyesal karena waktu dan kesempatan berlalu tanpa ada hasil apapun. Perasaan wasting time dapat terjadi dalam pertemuan antar pribadi. Orang merasa boring, apalagi topik pembicaraan tidak sesuai dengan selera. Begitulah keadaan umum di mana-mana. Ketika ada sambutan dari pemerintah, homili pastor selalu ada perkataan boring, tidak nyambung dan lain sebagainya. Padahal salah satu hal yang penting dalam setiap perjumpaan adalah menguatkan relasi antar pribadi. Ada rasa bosan dan membuang waktu namun relasi antar pribadi itu jauh lebih luhur. Ini adalah kesempatan emas yang tidak akan diulangi lagi.
Pada hari ini kita mendengar kisah perjumpaan antara Tuhan dan manusia. Di dalam Kitab Perjanjian Lama, terjadi perjumpaan antara Tuhan dan nabi Yesaya. Perjumpaan dua pribadi ini sangatlah bermakna karena dengan kuasa sabda-Nya, Yesaya berubah dan mengubah hidup orang banyak sepanjang zaman. Buah dari perjumpaan ini adalah nabi Yesaya berubah dan ia juga mengubah hidup banyak orang dengan kuasa sabda Tuhan. Seruan tobat membantu banyak orang menjadi terang bagi sesama manusia. Di samping itu ada pertemuan kedua sosok yakni Tuhan Yesus dan Lewi sang Pemungut Cukai. Lewi sedang bekerja, mengaktualisasikan profesinya sebagai penagih pajak. Yesus mengenalnya dan berniat untuk mengubah hidup Lewi. Tuhan Yesus mengejahwantahkan pengalaman ini dalam relasi antar pribadi diri-Nya dengan Lewi. Sikap Lewi yang menakjubkan setelah mendapat panggilan Tuhan adalah: Mengangkat kepala, berdiri dengan tegap, meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus. Perjumpaan ini sangat bermakna karena ada transformasi radikal dalam hidup ini.
Apakah anda sudah berjumpa dengan Tuhan? Tuhan Allah tidak kelihatan namun selalu hadir dalam hidup ini. Kita semua selalu menjumpai-Nya di dalam saat-saat kita membaca dan mendengar Kitab Suci di Gereja. Melalui Kitab Suci, Tuhan mengekspresikan cinta-Nya tanpa batas kepada manusia. Tuhan Yesus hadir melalui sakramen-sakramen yang kita terima. Setiap kali merayakan Ekarisiti kita berjumpa dengan Kristus yang tidak hanya berbicara tetapi memberi tubuh dan darah-Nya sebagai santapan di dunia dan menolong kita untuk melihat ke depan tentang ekaristi abadi di surga. Ekaristi sebagai sebuah sakramen merupakan perjumpaan yang menguatkan dan menyelamatkan. Ekaristi sungguh mengubah dan membaharui kehidupan kita.
Mari kita merenung tentang setiap perjumpaan kita. Setiap perjumpaan antar pribadi selalu merupakan saat bermakna untuk berubah dalam hidup. Kita saling mengubah hidup kita untuk menjadi lebih baik lagi. Fokus perhatian kita kepada kebaikan sesama dan kemuliaan nama Tuhan.
Tuhan memberkati kita dan menganugerahi sukacita abadi.
P. John Laba, SDB