Food For Thought: Angkatan yang jahat

Angkatan yang jahat!

Bagi para guru dan pendidik di semua lembaga pendidikan pasti memiliki pengalaman-pengalaman tahunan bersama para siswa dan siswinya. Kadang-kadang sadar atau tidak disadari para pahlawan tanpa tanda jasa ini membandingkan angkatan demi angkatan yang menyelesaikan studinya. Ada Angkatan yang layak mendapatkan jempol yang besar, ada juga Angkatan yang mengecewakan alma mater dan para pendidik. Pokoknya tidak semua angkatan itu sama, selalu ada keunikan yang positif maupun negatif. Ada yang mengungkapkan: “Angkatan ini top dan super”. Atau “Angkatan ini benar-benar angkatan yang jahat”. Apakah angkatanmu di sekolah juga mendapatkan jempol besar ditambah kata ‘hebat’?

Pada hari ini kita mendengar kisah Injil yang menarik perhatian. Banyak orang yang mengerumuni Yesus saat itu bukannya menjadi percaya karena melihat tanda-tanda, tetapi malah meminta tanda yang membuktikan siapakah Yesus itu sebenarnya bagi mereka. Sebab itu Yesus berkata: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.” (Luk 11:29-30). Tuhan Yesus tidak mengambil contoh yang jauh di luar pemahaman mereka. Ia mengambil contoh kisah Yunus dalam dunia Perjanjian Lama. Yunus masuk ke dalam perut ikan selama tiga hari dan tiga malam. Di dalam perut ikan itu penuh dengan kotoran dan berbau amis. Namun ketika keluar dari perut ikan, ia benar-benar berubah dann pergi menyeruhkan pertobatan di Ninive.

Kita harus jujur untuk mengatakan bahwa pada saat ini kita juga merupakan angkatan yang jahat. Mengapa kita juga masuk kategori ini? Pikirkanlah, apakah anda masih memiliki perasaan berdosa di dalam hidupmu? Kalau memang masih ada, kapan anda melakukan pengakuan dosamu yang terakhir? Saya yakin bahwa banyak orang sudah lupa bahwa mereka orang berdosa sehingga tidak mengakui dosa-dosanya. Pasti ada yang membenarkan diri, “Karena covid-19 Romo.” Untung ada covid sehingga menjadi alasan untuk tidak mengakui dosa secara langsung melalui Romo. Orang yang tidak memiliki perasaan berdosa dan perasaan bersalah merupakan angkatan yang jahat!

Kita sebagai pengikut Kristus harus berani menunjukkan diri sebagai pengikut Kristus asli atau palsu. Kalau kita pengikut Kristus asli maka perkataan Yesus ini benar-benar mengubah hidup kita untuk semakin percaya dan mencintai-Nya. Tuhan Yesus menegaskan bahwa Dia lebih dari Salomo dan Yunus. Karena Yesus lebih dari Salomo dan Yunus maka kita semua diharapkan untuk melakukan transformasi diri yang radikal supaya layak berada di hadirat Tuhan dan sesama. Mari kita bertransformasi supaya jangan lagi dilabel oleh Tuhan sebagai angkatan yang jahat. Kita hidup dan dibarui Yesus maka kita menjadi angkatan yang baik bukan jahat.

Tuhan memberkati kita semua.

PJ-SDB