Food For Thought: Menikahi Jiwa atau Tubuh?

Hanya iman yang bekerja oleh kasih

Pada sore hari ini saya menerima dari sebuah WAG, kiriman ulang foto mantan model Australia bernama Turia Pitt dan pasangannya Michael Hoskin. Pasangan Turia dan Hoskin ini pernah menggemparkan dunia lima tahun silam. Pasalnya mantan model Australia Turia Pitt yang sangat cantik itu, pada bulan September 2011 mengalami kejadian yang menakutkan dan mengubah seluruh hidupnya. Ketika itu Turia terperangkap dalam kebakaran hutan di jalur 100 km lari maraton di Kimberley. Akibatnya adalah hampir 65% dari tubuhnya terbakar. Ada empat jari tangan kirinya dan ibu jari kanannya diamputasi dan ia menghabiskan lebih dari dua tahun di rumah sakit. Dalam sebuah wawancara resmi untuk CNN, sang wartawan bertanya kepada Michael: “Apakah Anda pernah berpikir untuk meninggalkannya dan mempekerjakan seseorang untuk merawatnya dan melanjutkan hidup Anda sendiri?” Michael memberi sebuah jawaban yang luar biasa dan menggemparkan dunia saat itu yakni: “Saya menikahi jiwanya, karakternya, dan dialah satu-satunya wanita yang akan terus mewujudkan impian saya.”

Bagi saya jawaban Michael itu sangat super! Kalau kita perhatikan foto Turia sebelum dan sesudahnya memang menyedihkan. Dari seorang wanita yang sangat cantik, berubah begitu drastic karena luka bakar 65 persen di tubuhnya ini. Bagi orang yang mencintai tubuh atau penampilan lahiria tidak akan melirik mantan wanita cantik ini. Hanya Michael yang dapat mengubah mindset banyak orang saat itu untuk merasakan dan memahami makna cinta kasih sejati. Cinta kasih itu penuh pengurbanan. Cinta kasih itu tidak memandang penampilan lahiriah tetapi batiniah. Cinta kasih semacam itu ada karena iman. Saya mengingat perkataan St. Paulus ini: “Hanya iman yang bekerja oleh kasih” (Gal 5:6). Dan saya membayangkan bahwa Michael juga mengalami hal yang sama, bahwa hanya iman yang bekerja dari, oleh dan untuk kasih. Sebab itu ia mengakui bahwa cintanya kepada Turia itu murni sebagaimana diungkapkannya: “Saya menikahi jiwanya, karakternya, dan dialah satu-satunya wanita yang akan terus mewujudkan impian saya.”

Michael adalah sosok orang yang ‘limited edition’. Dia adalah seorang pria berjiwa besar. Dia tidak memandang tubuh lahiria tetapi kecantikan batiniah yang jauh lebih indah dari segalanya. Sosok Michael ini menjadi guru kehidupan bagi banyak orang untuk mempertahankan cinta kasih mereka. Pikirkanlah keluarga-keluarga muda, para pria dan wanita yang cenderung memilih penampilan fisik dan lupa penampilan batiniah. Dari situ ketika ada perubahan fisik, dengan sendirinya cinta turut berubah. Pada akhirnya keluarga hancur, anak-anak tidak memiliki masa depan karena orang hanya melihat penampilan lahiriah semata. Mestinya kita berani untuk mengingat perkataan Tuhan kepada Samuel ini: “Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” (1Sam 16:7).

Bagi anda yang menikah saya mau bertanya: “Apakah anda menikahi jiwa dan karakter pasanganmu atau hanya menikahi tubuhnya semata?” Kalau anda hanya menikahi tubuh pasanganmu maka anda bukanlah yang terbaik di hadapan Tuhan dan sesama. Cinta sejati tidak memandang sebuah kesempurnaan fisik tetapi kesempurnaan jiwa. Wujudkanlah imanmu dalam kasih sebagai suami dan istri, sahabat dan saudara.

Tuhan memberkati kita semua,

P. John Laba, SDB