Homili 11 Mei 2021

Hari Selasa, Pekan VI Paskah
Kis. 16:22-34;
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8;
Yoh. 16:5-11

Don’t say goodbye!

Banyak di antara kita mungkin masih mengenal dan menyukai lagu-lagu dari Skillet. Skillet adalah sebuah kelompok musik Rok bernuansa Kristen dari Memphis yang dibentuk sekitar tahun 1996. Kelompok musik ini pernah mendapat penghargaan Grammy. Personel dari kelompok musik ini adalah John Cooper (vokal, bass), istrinya Korey Cooper (pemain gitar, pemain keyboard, penyanyi), Ben Kasica (pemain gitar), dan Jen Ledger (pemain drum, penyanyi). Pada tahun 2006, mereka berhasil merilis Album ke enam Comatose di mana terdapat sebuah lagu berjudul “Say Goodbye”. Pada malam hari ini saya mendengarnya kembali di Youtube dan mendapat insight karena perkataan-perkataan berikut ini: “Don’t say goodbye cause I don’t wanna hear those words tonight…. Don’t say anything tonight, if you’re gonna say goodbye. ” (Jangan katakan selamat tinggal karena saya tidak mau mendengar kata-kata itu malam ini… Jangan katakan apapun malam ini, jika Anda akan mengucapkan selamat tinggal).

Perkataandalam lagu ini mengingatkan saya pada dua hal yang saya refleksikan saat ini:

Pertama, dalam masa pandemi covid-19 ini kita semua kehilangan banyak orang yang kita kasihi. Mereka pernah ada bersama kita dan membagikan kasih sayangnya kepada kita. Kita merasakan dan mengagumi kasih mereka. Maka kita juga seakan berkata pada malam ini: “Don’t say goodbye cause I don’t wanna hear those words tonight…. Don’t say anything tonight, if you’re gonna say goodbye.” Mungkin saja ada orang yang pernah menyakiti kita tetapi karena mereka sudah pergi maka layaklah kita memaafkan dan melupakan segala yang menyakiti kita. Pikirkanlah sosok-sosok mereka yang pernah berbuat baik, berjasa bagimu dan yang menyakitimu dan doakan serta maafkanlah mereka. Tuhan kita mengajarkan seperti itu.

Kedua, Pada hari-hari terakhir ini kita mendengar perkataan-perkataan Yesus berupa wejangan atau amanat perpisahan Yesus kepada para murid-Nya dlama Injil Yohanes. Ia tidak hanya berbicara tetapi menjanjikan yang terbaik bagi para murid-Nya. Pada hari ini kita mendengar Tuhan Yesus mengatakan: “Tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.” (Yoh 16:15-16). Kita bisa membayangkan suasana pada malam perjamuan terakhir. Para murid Yesus mulai merasa kehilangan Yesus, meskipun belum memahami sepenuhnya. Perkataan ‘sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku’ tentu sangat membuat hati mereka sedih atau berdukacita. Ini sangat manusiawi dan kita saat ini mengalaminya.

Kita semua yang mendengar perkataan Yesus saat ini saja merasa sedih karena Pribadi yang kita cintai, Tuhan dan satu-satunya Penebus kita sedang berkata bahwa Ia akan meninggalkan kita. Lebih lagi, Ia akan menderita, wafat di kayu salib tanpa busana. Dia akan bangkit dengan mulia karena kasih tanpa batas bagi kita. Kasih sejati itu penuh pengorbanan. Nyawa saja diserahkan bagi orang yang dikasihi. Yesus memang luar biasa!

Namun kepergian Yesus menjadi berkat bagi kita. Ia berkata: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (Yoh 16:7). Tuhan Yesus tidak meninggalkan kita sendirian. Meskipun kita juga mau berkata, “Don’t say goodbye” namun Ia sendiri pergi dan janji-Nya tentang Penghibur atau Paraklitus akan datang untuk menyertai kita. Penghibur akan bertugas untuk tiga hal penting bagi keselamatan kita yakni menginsafkan dunia akan dosa, akan kebenaran dan akan penghakiman.

Kita senasib dengan para murid Yesus yang hendak mengatakan kepada Yesus, “Don’t say goodbye” tetapi itulah kehendak Bapa untuk menyelamatkan kita. Kita bersyukur karena memiliki Allah yang adalah kasih. Dia tidak akan meninggalkan kita sendirian tetapi tetap menyertai kita selamanya. Sungguh, Dia adalah Imanuel! Terima kasih Tuhan Yesus. Jangan tinggalkan kami. Amen.

P. John Laba, SDB