Food For Thought: Come Back to Me

Come back to me!

Banyak di antara kita mungkin pernah mendengar nama David Cook. Beliau adalah seorang peserta American Idol Angkatan ketujuh tahun 2008 dan keluar sebagai pemenangnya. Pada tahun 2009, ia mempopulerkan lagu “Come Back to Me” yang ditulis oleh Amund Bjørklund, Espen Lind, dan Zac Maloy. Pada malam ini saya kebetulan mendengarnya dan membuat saya mengenang penyanyi ini. Dalam lagu “Come back to me” ini terdapat lirik lagu yang bagi saya sederhana dan penuh makna. Perhatikan bagian lagu ini: “You say you’re leaving as you look away. I know there’s really nothin’ left to say. Just know I’m here. Whenever you need me. I’ll wait for you” (Katamu kau akan pergi, saat kau berpaling. Aku tahu memang tak ada lagi yang perlu kukatakan. Cukup ketahuilah bahwa aku di sini. Kapanpun kau membutuhkanku, aku kan menunggumu).

Tentu saja lirik lagu ‘Come back to me’ (kembalilah padaku) ini tidak berhubungan langsung dengan perayaan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Surga dan perayaan Idul Fitri tahun 1442H. Saya hanya tertarik dengan kata-kata yang saya kutip di sini karena bagi saya perkataan Tuhan Yesus selama malam perjamuan terakhir sangatlah bermakna. Di satu pihak saya mengatakannya kepada Tuhan, di lain pihak Tuhan Yesus hendak mengatakan kepada saqya kata-kata ini. Tuhan Yesus sendiri sudah mengatakan terus terang bahwa Ia pergi supaya dapat mengutus Paraclitus. Paraclitus atau sang Penghibur itu akan berperan seperti ini: “Menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.” (Yoh 16:8-11).

Pada hari ini saya tertarik dengan perkataan St.Lukas di dalam Kisah Para Rasul. Kisah Yesus dilukiskan secara jelas di dalam Injil Lukas. Kali ini di dalam Kisah Para Rasul, ia melukiskan perkembangan Gereja yang didirikan Yesus sendiri. Kisah-kisah Paskah diceritakan secara singkat hingga bagaimana Yesus naik ke surga. Para murid Yesus menyaksikan Dia naik ke surga secara langsung. Ia terangkat dengan sendirinya sampai awan menutupi-Nya dari pandangan mereka. Ketika itu ada dua orang yang berpakaian putih yang berdiri di dekat mereka sambil berkata: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kis 1:11).

Saya tertarik dengan perkataan kedua orang yang berpakaian putih ini. Mereka menegur para murid yang berdiri dan melihat ke langit. Sikap tubuh para murid yang melihat ke langit merupakan bahasa simbolis di sini: mereka masih memiliki harapan untuk tetap bersatu dengan Yesus, mereka memiliki kerinduan untuk segera mewujudkan semua yang diamanatkan Yesus pada malam perjamuan terakhir. Kedua orang berpakaian putih nampaknya mengetahui motivasi di balik pandangan mata para murid ke langit yakni cinta kasih yang total kepada sosok Yesus yang mereka kasihi. Karena itu mereka mengatakan bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama seperti yang mereka lihat Dia terangkat ke surga.

Perkataan kedua orang yang berjubah putih ini mengingatkan kita pada Yohanes di dalam suratnya yang meneguhkan kita dalam penantian akan kedatangan Yesus: “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.” (1Yoh 3:2). Inilah kerinduan kita semua saat ini.

Pada hari ini iman kita semakin diteguhkan. Yesus akan datang kembali dalam keadaan yang sama. Ya, benar sekali perkataan ini: “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” (Ibr 13:8). Dan kita tetap percaya sebagaimana Credo kita: “Ia akan datang kembali untuk mengadili orang yang hidup dan mati”. Maka kata-kata dalam lagu ‘come back to me’ sangat mengesankan di hatiku: “Just know I’m here. Whenever you need me. I’ll wait for you.” Saya membayangkan sebuah kerinduan akan kedatangan Yesus dan saat yang sama seperti Yesus juga sedang mengatakan kata-kata yang sama ini kepada saya. Mungkin saja perkataan yang sama untukmu juga. Μαραναθα (Why 22:20).

Tuhan memberkati kita semua.

P. John Laba, SDB