Food For Thought: Terima kasih bagimu

Terima kasih untukmu!

Adalah Denis Waitley. Penulis berkebangsaan Amerika Serikat ini pernah berkata: “Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dari menikmati setiap detik kehidupan kita dengan penuh rasa cinta, rasa syukur dan terima kasih serta pengabdian kepada Tuhan yang menciptakan kita.” Saya mengingat perkataan yang sangat menginspirasi ini untuk membagikannya kepadamu sebagai bagian dari ucapan rasa syukur saya pada hari istimewa ini. Saya benar-benar merasa bahwa kebahagiaan adalah pengalaman spiritual yang saya rasakan sepanjang hari ini. Sejak kemarin teman-teman sudah mengajak saya untuk merayakannya karena hari ini rasanya tidak ada waktu dan kesempatan untuk berkumpul dan bercanda ria seperti biasa. Hari ini saya focus di komunitasku yakni Novisiat Salesian Don Bosco Tiga Raksa Tangerang. Sejak tadi malam saya mengatakan syukur saya kepada Tuhan karena kasih dan kebaikannya yang luar biasa kepada saya, tadi pagi saya memimpin misa dengan hati yang berkobar-kobar, tadi siang saya mendapat kirim banyak ucapan selamat dan syukur untuk hari istimewa ini. Ada nasi tumpeng home made dan nasi liwet kiriman keluarga Ili-Herman di Sunter. Duh Nikmat sekali. Pada sore hari ini teman-teman dari Komunitas Pria Katolik Santa Helena dan tumpeng buat makan malam dari sebuah keluarga di Citra Raya. Saya merasa sangat diberkati dengan ucapan selamat, nasihat, harapan dan beberapa video dan audio yang super sekali. Terima kasih untukmu semua.

Lalu apa yang saya lakukan hari ini sebagai ucapan syukur saya kepada Tuhan? Saya mengisinya dengan sebuah kegiatan sosial yakni memberi motivasi kepada para warga binaan di Lapas pemuda Tangerang, pria dan wanita. Saya berbicara tentang sosok Santu Yusuf sebagai seorang Bapa yang menerima. Saya berharap para warga binaan di lapas pemuda dan pemudi akan menerima diri dan bisa diterima oleh masyarakat sebagai warga yang biasa. Setiap orang memiliki pengalaman masa lalu, dan pengalaman masa lalu itu adalah guru kehidupan. Setiap orang pasti memiliki sisi-sisi kegelapan dan butuh saja seberkas cahaya untuk menerangi kehidupan mereka. Pada malam ini saya menutup hari saya dengan talkshow tentang panggilan bersama orang-orang muda. Rasanya hariku ini penuh dengan keindahan. Maka tepatlah perkataan ini: “Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dari menikmati setiap detik kehidupan kita dengan penuh rasa cinta, rasa syukur dan terima kasih serta pengabdian kepada Tuhan yang menciptakan kita”. Tiada kata yang bermakna selain kata bersyukur. Saya bersyukur kepada Tuhan, saya bersyukur kepadamu.

Saya bersyukur kepada Tuhan karena dia sungguh luar biasa. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan memang sungguh baik. Dia luar biasa bagi saya. Saya berterima kasih kepada kedua orang tuaku yang sudah bersama dengan Sang Pemberi kehidupan. Dari merekalah saya mengenal Tuhan dan dibentuk untuk tahu berterima kasih. Saya berterima kasih kepada saudara dan saudari, keluarga besar, anak-anak dan cucu-cucu terkasih. Tadi pagi sudah ada suara yang berteriak dalam HP, ‘Happy birthday, stay safe and we love you much”. Thank you para cucu terkasih. Saya mengucap syukur Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dari menikmati setiap detik kehidupan kita dengan penuh rasa cinta, rasa syukur dan terima kasih serta pengabdian kepada Tuhan yang menciptakan kita kepada Pater provincial SDB Indonesia, dan para konfrater yang dengan caranya tersendiri menguatkan saya. Ada yang melalui japri dan lainnya di group WA. Luar biasa… kalian hebat dan menguatkan saya! Terima kasih kepadamu, para sahabat kenalan yang selalu mendukung dengan doa dan pertolongan, pembaca dan pendengar setia tulisan dan suara saya. Kalian telah membuat saya menjadi dewasa dan menjadi gembala berbau domba.

Hari ini saya memasuki usia ke-51, dengan berat badan 97 kg. Luar biasa kasih Tuhan bagi saya. Saya berusaha untuk menjadi slim seperti 30 tahun yang lalu. Ini bukan sebuah mimpi tetapi sebuah harapan yang kiranya akan menjadi kenyataan. Tuhan luar biasa, anda juga luar biasa bagiku. Dan saya mempersembahkan doa dan syukurku kepada Tuhan bagimu.

Saya menutup permenungan ini dengan perkataan Khalil Gibran dalam bukunya ‘The Prophet’ seperti ini: “Bangunlah pada pagi hari dengan sayap hati mengepak, dan bersyukurlah atas datangnya satu lembar hari yang penuh kasih.” Kini hari sudah mulai malam dan saya mengatakan kata syukur ini kepadamu. Terima kasih seribu dan berkat Tuhan bagimu.

P. John Laba, SDB