Pokoknya Tuhanku Hebat!
Pada siang hari ini saya mendapat sebuah pesan dari seorang sahabat. Ia merasa bersyukur kepada Tuhan karena dapat melalui dua minggu masa pergumulan akibat C-19. Selama dua minggu dia merasa seperti sebuah pergumulan, pergolakan bathin yang besar tetapi di lubuk hatinya yang paling dalam, ia merasakan sebuah kedamaian yang luar biasa. Ia sempat berpikir, jangan-jangan ini adalah saat terakhir bagi dia sehingga hatinya penuh damai dan perlahan menuju damai abadi. Ternyata bukan demikian, dia pulih dan sembuh total dan kembali ke rumahnya. Dan dia menulis: “Romo John, thanks buat semua doa selama pergumulanku ini. Dari pengalaman ini saya hanya mau mengatakan: ‘Pokoknya Tuhanku Hebat!”’ Saya mengamini pengalaman imannya ini. Ketika kita dalam keadaan sakit, pasti ada pergumulan, pergolakan bathin. Ketika kita dipulihkan kita akan bersyukur dan memuliakan Tuhan dengan berbagai macam cara. Tuhan kita selalu hebat!
Sambil membaca pesan sekaligus pengalaman iman sahabat ini, saya membayangkan begitu banyak orang yang sedang bergumul di Rumah Sakit, di tempat Isoman dan karantina. Saudari dan saudara seperti ini patut kita doakan secara pribadi dan dalam komunitas. Di komunitas Salesian di mana saya tinggal sekarang, kami setiap hari mendoakan saudara-saudari yang terpapar C-19, para dokter, perawat, relawan dan pemerintah kita. Saya juga menjadi moderator Komunitas Pelayan Belas Kasih Santo Leopold. Selama masa pandemic, komunitas ini terlibat aktif dengan gerakan 5R2I (Lima Roti dan Dua Ikan) untuk melayani sesama yang sangat membutuhkan dalam hal sembako. Komunitas menggandeng beberapa kelompok lintas agama dan melayani dengan baik. Selama dua minggu terakhir saya mengajak mereka untuk mendoakan Rosario secara daring bagi para saudara dan saudari yang terpapar C-19. Ini adalah gerakan-gerakan nyata untuk menunjukkan bahwa Tuhan kita memang hebat, mengasihi kita tanpa batas dan melindungi kita dalam masa yang sulit ini.
Pada hari ini saya sangat diteguhkan oleh sosok Tuhan Yesus. Dia sungguh Tuhan kita yang hebat. Dia melakukan dua tanda heran bagi orang yang sakit dan yang sudah meninggal dunia. Kedua tanda heran ini terjadi karena iman pribadi dan iman sesama yang sungguh menyelamatkan. Tanda heran yang pertama adalah Tuhan Yesus menyembuhkan seorang wanita yang sakit pendarahan selama duabelas tahun. Kita bisa membayangkan dua belas tahun dengan sakit seperti ini, mencari tabib dan biaya yang nyaris habis tetapi tidak ada hasilnya. Imannya sangat sederhana, hanya dengan menyentuh jubah Yesus yang lewat di depannya, ia memperoleh kesembuhan total. Lihatlah, yang sakit dan lemah disembuhkan secara total. Nah, dalam masa pandemi ini, kalau saja kita memiliki iman sebesar biji sesawi saja maka kita akan mengatakan: “Tuhanku sungguh hebat!” Tanda heran kedua adalah seorang gadis berusia duabelas tahun meninggal dunia dan dibangkitkan Yesus. Ini karena iman dari sang ayahandanya. Tuhanku sungguh hebat, kita juga hebat karena memiliki iman yang kuat dan besar kepada-Nya. Mintalah Tuhan Yesus untuk menambah imanmu.
Tuhan yang sungguh hebat melindungi dan memberkati kita semua,
P. John Laba, SDB