Hari Senin, Pekan Biasa ke-XI/C
Peringatan Wajib St. Antonius dr Padua
1Raj. 21:1-16
Mzm. 5:2-3,5-6,7
Mat. 5:38-42
Berusaha untuk berbuat baik
Pada hari ini saya diwawancarai oleh beberapa mahasiswa tentang hidup menggereja masa kini. Usai wawancara saya masih sempat bercakap-cakap dengan Metta, seorang mahasiswi yang saya kenal ketika masih remaja, juga kedua orang tuanya. Saya mengatakan: “Saya bahagia mengenal keluargamu dan saya selalu mendoakan Metta. Saya percaya bahwa Metta anak yang baik.” Dia mengatakan kepada saya: “Terima kasih Romo, semoga semua doa yang romo doakan kembali juga kepadamu.” Bagi saya ini adalah sebuah jawaban yang cerdas dari Metta kepadaku. Mendoakan seseorang adalah bentuk perbuatan yang baik dan ketika kita berbuat baik maka perbuatan baik itu akan kembali kepada kita sendiri. Perbuatan baik itu seperti boomerang. Saya mengingat santo Antonius Padua yang hari ini kita kenang, pernah berkata: “Orang yang bicara baik adalah orang yang melalui perbuatan-perbuatannya telah memberi kesaksian mengenai apa yang diucapkannya melalui mulutnya.” Atau sebagaimana orang mengatakan: “You are what comes out from your mouth”. Benar sekali bahwa apa yang kita ucapkan itu menggambarkan seluruh hidup kita.
Pada hari ini kita terus mendengar pengajaran Yesus di atas bukit tentang cara kita mengejawantah kedelapan sabda bahagia yang Dia ajarkan-Nya di dalam hidup kita. Tuhan Yesus menyadarkan kita tentang bagaimana mengaktualisasikan cinta kasih kepada sesama manusia sehingga kita sungguh-sungguh menjadi anak Allah. Ada kebiasaan lama di mana orang terbiasa membalas dendam. Bagi mereka soal balas dendam itu adalah hal yang biasa-biasa saja. Tetapi Yesus mengoreksi dengan mengatakan: “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Mat 5: 39). Kejahatan tidak dapat dibalas dengan kejahatan tetapi balaslah dengan kebaikan. Kekerasan verbal tidak dapat dibalas dengan kekerasan verbal tetapi dengan kata-kata yang memiliki daya mengubah hidup orang menjadi lebih baik lagi. Memang lebih mudah kita membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi itu bukan ajaran Yesus bagi kita.
Tuhan Yesus juga mengatakan: “Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.” (Mat 5:40-41). Perbuatan baik yang diperlu dilakukan adalah mengusahakan perdamaian dan kesediaan untuk melayani sesama manusia. Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa orang yang membawa damai akan disebut anak-anak Allah. Damai yang Tuhan Yesus berikan bukan menjadi milik kita sendiri tetapi kita bertugas untuk membagikannya kepada sesama yang lain. Membawa damai dan melayani adalah perbuatan baik yang harus kita lakukan bagi sesama manusia.
Santo Antonius Padua juga mengatakan: “Tuhan telah memberikan kepadamu waktu agar engkau bisa bekerja untuk keselamatanmu. Namun kamu telah menjadikan waktu itu sebagai milikmu pribadi. Akan datang waktunya Tuhan akan mengambil kembali apa yang telah kamu rampas. Jangan menyia-nyiakan waktu agar Tuhan, dalam kebaikan-Nya, memberi kamu waktu untuk menemukan pengampunan, memperoleh rahmat, melakukan penebusan dosa, serta pantas menerima kemuliaan surgawi!” Tuhan memberi kepada kita waktu untuk selalu berbuat baik kepada semua orang. Tantangan bagi kita adalah bahwa kejahatan selalu ada di depan mat akita. Kisah kematian Nabot adalah salah satu contoh kejahatan manusia khususnya yang dilakukan oleh raja Ahab di Samaria. Kalau saja orang dikuasai oleh kejahatan maka mereka tidak akan segan-segan mencari kesempatan untuk berbuat jahat dan lupa berbuat baik.
Hidup ini sementara saja maka mari kita berusaha untuk berbuat baik, membangun peradaban kasih di dalam hidup ini. Buanglah peradaban kematian dan bangunlah peradaban kasih. Semoga santo Antonius Padua mendoakan kita untuk akrab dengan sabda Tuhan dan selalu berbuat baik seperti yang dia sendiri meneladinya. St. Antonius Padua, doakanlah kami. Amen.
P. John Laba, SDB.