Homili peringatan Santo Yoakim dan Santa Ana – 2022

Hari Selasa , Pekan Biasa ke-XVII
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana
Sir. 44:1,10-15
Mzm. 132:11,13-14,17-18
Mat. 13:16-17

Orang kesayangan dan Keturunan yang setia

Pada hari ini kita mengenang dua orang kudus, pasangan suami dan istri yang hebat. Mereka adalah santo Yoakim dan santa Ana. Nama Yoakim berarti “Persiapan bagi Tuhan”, sedangkan nama Anna berarti “Rahmat atau Karunia”. Anak yang lahir dari kandungan Anna diberi nama Maria yang berarti seorang yang memiliki cinta yang besar dan luas bagai samudera. Dari Maria lahirlah Ἰησοῦς (Iesous) yang berarti “Yahweh adalah keselamatan”. Yoakim dan Anna adalah orang tua yang saleh di hadirat Tuhan. Hingga usia senja mereka tidak mendapatkan anak. Anna sendiri dianggap kandungannya sudah mati. Namun kedua-keduanya tetap menggantungkan harapan yang penuh kepada Tuhan. Dikisahkan bahwa Santa Anna tidak pernah merasa putus asa untuk berdoa kepada Allah supaya diberikan anak. Setiap tahun, Anna bersama Yoakim suaminya berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan. Tuhan mendengarkan doa pasangan suami dan istri ini dengan menganugerahkan seorang anak perempuan yang cantik dan diberi nama Maria. Santa Anna dan santo Yoakim mempersembahkan Maria kepada Tuhan. Dan sungguh luar biasa karena Maria dikemudian hari dipilih menjadi Bunda Yesus Kristus Tuhan kita.

Santa Ana dikenal sebagai perantara doa bagi keluarga-keluarga yang belum mendapatkan karunia anak di dalam keluarga. Ini adalah doanya: “Ya Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus, kami mengucap syukur kepada-Mu atas rahmat kehidupan ini. Kami juga bersyukur atas rahmat sakramen perkawinan yang Engkau anugerahkan kepada kami berdua. Ya Allah Yang Mahakuasa, bersama Santa Anna, kami berdoa dan memohon kerahiman-Mu. Anugerahkanlah kepada kami berdua seorang anak yang lahir dari rahim istriku. Sudah cukup waktu kami berusaha untuk memiliki seorang anak, namun belum juga berhasil. Ya Santa Anna, berdoalah bagi keluarga kami kepada Allah Yang Maharahim, sebagaimana dulu engkau berdoa memohon kelahiran seorang anak dari buah rahimmu. Kami percaya akan kuat kuasa doa-doamu, maka mohonkanlah Mujizat kepada Allah bagi kami berdua. Santa Ana, doakanlah kami. Santo Yoakim, doakanlah kami. Amen.”

Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini mengingatkan kita akan sosok orang tua di dalam keluarga masing-masing. Orang tua adalah pemberian atau anugerah Tuhan kepada setiap anak, demikian pula sebaliknya. Anak-anak tidak pernah memilih dan menghendaki ibu dan bapa sesuai selera. Bahwa Tuhan memberinya seperti itu maka anak-anak siap menerimanya sepanjang hidup. Ketika bertumbuh dan menjadi dewasa, sebagai anak kita mengenal mereka sebagai ibu dan bapa yang melahirkan dan membesarkan serta mendidik kita. Kita tidak bisa memilih orang lain lagi karena tidak akan sama dengan dia yang melahirkan kita dari rahimnya. Dalam bacaan pertama, kita mendengar pujian yang diberikan kepada para orang tua, mulai dari nenek moyang yang ada. Kitab Putra Sirak mengatakan: “Dan sekarang kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya.” (Sir 44:1). Selanjutnya pujian dialamatkan kepada para orang tua: “Tetapi yang berikut ini adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka.” (Sir 44:10-11). Orang tua dikatakan sebagai orang kesayangan. Mereka dengan cara mereka sendiri menunjukkan kasih Tuhan kepada anak-anak dan keturunannya.

Dari pohon yang baik kita akan mengenal buahnya. Tuhan Yesus berkata: “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.” (Mat 7:17). Dari santa Anna dan santo Yoakim, kita mengenal Maria dan Anaknya Yesus Kristus. Sosok kedua orang yang sangat penting dalam sejarah keselamatan kita. Santa Anna dan Yoakim adalah orang kesayangan. Perkataan Yesus ini tepat dikenakan kepada mereka berdua: “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” (Mat 13:16-17). Perkataan Yesus kepada para murid-Nya ini menunjukkan sebuah kebanggaan yang luar biasa demikian juga Gereja saat ini. Santa Anna dan Santo Yoakim pernah memiliki kerinduan untuk melihat dan mendengar Mesias yang adalah cucu mereka sendiri tetapi mereka tidak mendapatkan kesempatan itu. Para murid memiliki privilegi yang baik sehingga bisa melihat dan mendengar Yesus. Gereja saat ini merasakan hal yang sama dengan mendengar Sabda dan melihat tanda-tanda dalam hidup setiap hari.

Dengan merayakan pesta kedua orang kudus ini, kita perlu merasa bangga sebagai pengikut Kristus dan anak-anak Bunda Maria. Kehadiran Santa Anna dan santo Yoakim dalam hidup pribadi Bunda Maria diteruskan kepada Yesus dan Gereja saat ini. Tentu saja ajaran kasih, damai dan sukacita yang menjadi ajaran Yesus selama hidup-Nya di dengar juga dari Bunda Maria. Terima kasih santa Anna dan Santo Yoakim. Doakanlah para orang tua untuk menjadi kudus. Doakanlah keluarga-keluarga yang belum memiliki keturunan untuk tetap percaya kepada penyelenggaraan Tuhan. Amen.

P. John Laba, SDB