Karakter seorang pendidik dan guru
Adalah C.S Lewis. Teolog dari Gereja Anglikan ini pernah berkata: “Tugas seorang pendidik masa kini bukanlah menebang hutan melainkan mengairi padang pasir.” Perkataan yang sederhana dan syarat makna. Menjadi seorang pendidik adalah sebuah panggilan. Hal yang sama juga berlaku untuk seorang guru. Pendidik atau edukator adalah seorang yang pekerjaannya adalah mendidik karakter peserta didik di mana saja peserta didik itu berada. Seorang pendidik akan berusaha mengarahkan peserta didiknya ke level kedewasaan hingga mencapai kepribadian yang sempurna. Menjadi Guru juga sebuah panggilan. Guru adalah seorang yang pekerjaannya mengajar ilmu pengetahuan di sebuah sekolah sebagai lembaga pendidikan. Tugas utamanya adalah melatih keterampilan hidup bagi seorang siswa. Melatih berarti mengarahkan siswa agar bisa memiliki keterampilan atau practical life. Tidak semua orang mampu menjadi pendidik dan guru karena sesungguhnya mendidik peserta didik itu sama dengan mengairi padang pasir. Karakter seorang guru menjadi nyata dalam tugasnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didiknya.
Don Bosko hidup pada zamannya dan menjadikan dirinya sebagaimana diakui oleh Gereja
sebagai Bapak, Pendidik dan Sahabat kaum muda. Dalam konteks sebagai pendidik kaum muda, ia memiliki sistem pendidikan yang hingga saat ini dikenal dengan nama Sistem Preventif Don Bosko. Ini adalah sebuah branding pendidikan Don Bosko, di mana Don Bosko menghendaki supaya kaum muda itu dibentuk menjadi orang yang beriman teguh dan menjadi warga negara yang jujur. Bagi Don Bosko, sistem preventif didasarkan pada tiga pilar: akal budi, iman, dan cinta kasih penuh kebaikan. Sistem preventif, menjadikan seorang murid menjadi sahabat, yang memandang pendidiknya sebagai dermawan yang menasihatinya, ingin membuatnya menjadi baik, untuk menyelamatkannya dari masalah, dari hukuman, dan dari aib tertentu. Ia sering mengatakan kepada kaum muda dengan mengutip santo Filipus Neri: “Run, jump, shout, but do not sin.” Anda boleh “lari, lompat, berteriak, tetapi jangan berbuat dosa.”
Berkaitan dengan karakter seorang pendidik, Don Bosko berkata: “Seorang pendidik adalah pribadi yang mendedikasikan dirinya bagi kesejahteraan murid-muridnya dan oleh karena itu ia harus siap untuk menghadapi setiap kesulitan dan kelelahan untuk mencapai tujuannya, yaitu pendidikan sipil, moral, dan intelektual para muridnya.”
Apakah anda seorang pendidik atau guru bagi anak-anak di dalam keluarga dan di tempat anda melayani? Seorang pendidik harus berkarakter menjadi sahabat bukan jaim dan menjaga jarak dengan siswa.
Santo Yohanes Bosko, doakanlah kami. Amen.
P. John Laba, SDB