Ketamakan itu penyakit menular dan mematikan!
Seorang pemuda selalu mengingat ayahnya yang sering menasihatinya dengan perkataan ini: “Nak, semua yang ada di rumah ini adalah milik kita maka jangan menjadi orang tamak!” Mulanya dia merasa kesal, bosan dan nyaris tidak mau mendengar nasihat yang selalu keluar dari mulut ayahnya. Namun ia akhirnya menyadari bahwa sebagai seorang profesionalis yang berhubungan dengan uang, maka layaklah ia perlu berhati-hati, menjaga diri dari nafsu untuk memupuk harta benda, termasuk uang. Pada saat seperti ini, nasihat ayahnya menjadi sangat berguna.
Ketamakan selalu ada di sekitar kita. Orang selalu digodanya mulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Mungkin saja dari sebuah permen sampai aneka harta. Dari lima puluh sen hingga triliunan rupiah. Sedikit demi sedikit, lama kelamaan menjadi banyak. Itulah korupsi yang selalu ada di sekitar kita.
Saya mengingat Chanakya (371-283 SM). Beliau adalah seorang Filsuf asal India, pernah berkata: “Tidak ada kesederhanaan yang sama dengan sebuah pikiran yang seimbang, dan tidak ada kebahagiaan yang sama dengan kepuasan; tidak ada penyakit layaknya ketamakan, dan tidak ada kebaikan yang sama dengan kasih sayang.”
Ketamakan itu adalah sebuah penyakit! Orang tamak menyengsarakan hidupnya dan hidup orang lain padahal ketika meninggal dunia, ia tidak akan membawa semuanya ke dunia lain. Mari kita menjaga diri untuk tidak menjadi pribadi yang tamak. Mari kita mendidik anak-anak untuk menjadi pribadi yang baik bukan menanam benih ketamakan dalam hati dan pikiran mereka. Ingatlah bahwa dunia yang kita sedang huni ini cukup untuk menampung banyak hal, namun tidak cukup untuk menampung orang yang tamak dan serakah.
PJ-SDB