Jangan berhenti dalam berjuang
Ada seorang pemuda yang mengirim pesan kepadaku supaya menyediakan waktu sejenak baginya. Ia lalu menelpon saya seraya meminta pendapat tentang persoalan yang sedang di hadapinya di tempat kerja di masa pandemic covid-19 ini. Ia sedang merasa khawatir karena perusahaannya sedang memangkas jumlah karyawan dengan alasan efisiensi. Dia merasa bahwa dia bukan menjadi target karena perusahaan masih membutuhkannya. Namun perasaan takut, cemas selalu menghantuinya hingga dia tidak memiliki waktu yang cukup untuk istirahat malam. Dia berdoa memohon kekuatan dari Tuhan, hanya belum memperoleh pemulihan secara menyeluruh.
Saya mendengar dan menyimak semua perkataannya. Saya merasa yakin bahwa dia tidak sendirian, tetapi masih banyak orang yang sedang tertekan secara psikologis. Mungkin anda juga salah satunya. Pada saat ini kita semua tidak dapat mengelak dengan suasana seperti ini. Banyak orang kehilangan nyawa, pekerjaan dan aneka kebutuhan hidupnya. Apakah dalam suasana seperti ini orang harus berhenti dalam berjuang? Jawabannya tentu tidak! Setiap orang harus tetap berjuang untuk menjadi bagi dirinya sendiri. Hidup tanpa perjuangan tidak akan membuat kita meniadi manusia. Maka setiap orang harus berjuang untuk hidupnya dan hidup sesama.
Saya mengingat Paulo Coelho. Ia pernah berkata: “Berjuanglah untuk apa yang kita yakini, tanpa berusaha membuktikan apa pun kepada siapa pun; tetaplah tenang dan tidak banyak berbicara, sebagaimana orang yang telah memiliki keberanian untuk menentukan takdirnya sendiri.” Saya merasa bahwa perkataan ini sangat menguatkan kita semua di saat mengalami kesulitan, bertambahnya beban hidup dan saat kita harus membuat discernment untuk kebaikan pribadi dan demi semua orang. Teruslah berjuang sesuai keyakinanmu, bukan keyakinan orang lain.
Mari kita terus berjuang untuk sebuah kehidupan yang lebih baik. Kemalasan diolah menjadi kerajinan yang berkualitas. Ketika kemalasan mematikan perjuangan hidup maka kita gagal menjadi manusia yang berakal budi. Tuhan memberkati kita semua.
PJ-SDB