Hari Rabu, Pekan BiasaI/B
Ibr. 2:14-18
Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Mrk 1:29-39
Jangan hanya melayani!
Banyak kali saya merasa sedih. Ada banyak orang yang selalu mengatasnamakan kata ‘pelayanan’ tetapi ternyata malas bahkan tidak berdoa. Prinsipnya adalah, ‘Saya berbuat baik dan orang lain yang berdoa atau membawanya dalam doa’. Mungkin saja kita sendiri atau orang-orang dekat kita selalu berderma, menyumbang, melayani tetapi malas atau tidak berdoa. Saya merasa sedih karena perilaku seperti ini sesungguhnya tidak Kristiani.
Mengapa saya mengatakan perilaku ini tidak Kristiani?
Mari kita memandang Yesus Kristus yang kita imani dengan bangga. Selama hari-hari terakhir, Tuhan Yesus dikisahkan oleh Penginjil Markus, mulai tampil di depan umum. Semua orang yang berjumpa dengan-Nya merasa kagum karena setiap perkataan dan tanda yang dibuat-Nya penuh kuasa dan wibawa tidak seperti para nabi atau rabi yang mereka kenal. Tuhan Yesus mengajar dan setiap perkataan-Nya memgubah seluruh hidup manusia yang mendengar-Nya saat itu. Tuhan Yesus melayani orang sakit: mereka yang kerasukan roh-roh jahat dan aneka penyakit yang menimpah hidup manusia. Mereka semua mengalami penyembuhan secara ajaib. Setelah menyelesaikan semua kegiatan, Yesus bersatu dengan Bapa dalam doa. Dikisahkan Penginjil Markus: “Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa di sana.” (Mrk 1:35).
Dari Yesus kita belajar bahwa kita jangan terlalu bangga bahwa kita adalah pelayan-pelayan setia kalau kita tidak berdoa. Janganlah kita menghitung-hitung berapa orang yang sudah kita layani atau mendapatkan pelayanan-pelayanan kita kalau kita tidak memiliki waktu untuk berdoa atau memiliki saat teduh. Janganlah kita membenarkan diri atas nama pelayanan dan mengabaikan doa pribadi dan doa komunitas. Pelayanan-pelayanan kita tidak memiliki faedah apa-apa. Pelayanan-pelayanan kita akan seperti asap yang naik ke atas langit dan menghilang begitu saja. Lihatlah Tuhan Yesus, sesibuk apapun Dia dalam melayani, Dia masih memiliki waktu untuk berdoa. Kita perlu belajar untuk merasa malu kalau kita bangga dalam melayani Tuhan Yesus Kristus tetapi kita tidak berdoa. Tuhan Yesus saja berdoa, mengapa kita hanya melayani tetapi tidak berdoa? Mungkin saja kita bukan pelayan sejati. Kita hanya mencari popularitas!
Salam dan berkat Tuhan,
P. John Laba, SDB