Hari Kamis, Pekan Biasa VII
Menjadi guru yang hebat itu tidak mudah. Kehebatannya terletak pada kesabarannya untuk membina para muridnya menjadi baik. Tuhan Yesus memiliki pengalaman yang sangat mendidik. Sudah lebih kurang tiga tahun, Ia membentuk para muridNya di dalam komunitas untuk mengenal dan memahami Kerajaan Allah yang suda ada, nyata di dalam diri Yesus sendiri, tetapi hati para murid masih keras dan tertutup. Pikirkan saja, Yesus sedang menjelaskan perutusanNya: “Anak manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit” (Mrk 9:31). Tetapi para muridNya saat itu sedang memperbincangkan keegoisan mereka yakni siapa yang terbesar di antara mereka. Maka Yesus membina mereka dengan pengajaran yang sederhana tetapi mendalam: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya” (Mrk 9:35).
yang bukan pengikut kita mengusir setan demi namaMu, lalu kami cegah orang itu karena dia bukan pengikut kita”. (Mrk 9: 38). Mungkin Yohanes berharap akan mendapat jempol, tenyata ia disadarkan oleh Yesus untuk menjadi sesama bagi orang lain. Yesus mengajarkan sikap toleran kepada sesama manusia. Menjadi saudara bagi orang lain itu tidaklah gampang, tetapi Tuhan menghendaki kita menghayatinya di dalam hidup setiap hari. Lihatlah betapa rapuhnya para murid Yesus, tetapi Yesus selalu menunjukkan keilahianNya, kesabaranNya kepada mereka.
Yesus juga mengingatkan kita semua bahwa segala perbuatan baik yang dilakukan bagi sesama yang paling kecil atau paling hina kita melakukan bagiNya. Perbuatan baik itu dilakukan dengan penuh kasih. Yesus memberi contoh dengan memberi segelas air kepada seorang pengikut Yesus sebanding dengan memberinya kepada diriNya sendiri. Namun demikian kalau ada seseorang yang berbuat jahat terhadap sesama sebanding juga dengan berbuat jahat kepada Yesus Kristus sendiri. Jadi apabila kita membuat batu sandungan bagi sesama atau menjerumuskan sesama ke dalam dosa maka sandungan itu harus dihilangkan meskipun harus mengurbankan mata dan tangan.
kecil yang percaya ini lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu dibuang ke dalam laut”. (Mrk 9:42). Menyesatkan anak-anak atau orang-orang yang lemah dan tak berdaya misanya melalui kata-kata dan perbuatan-perbuatan tertentu. Kalau seorang yang lebih dewasa melakukan kekerasan fisik dan verbal di hadapan anak-anak yang masih polos maka anak-anak akan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Kadang-kadang tidak disadari orang dewasa membicarakan kehidupan mereka bahkan hal-hal privacy di hadapan anak-anak yang masih belum seimbang kejiwaannya. Pelecehan-pelecehan fisik dan verbal juga sering terjadi dan menyesatkan sesama. Ini adalah perbuatan salah dan dosa.
Hari ini kita semua dikagetkan oleh perkataan Yesus tentang bagian-bagian tubuh tertentu yang menjadi sarana untuk menyesatkan yakni tangan, kaki dan mata. Tangan biasa dipakai untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan, kaki membantu kita untuk berjalan menuju ke tempat tertentu untuk bekerja, mata untuk melihat dan memandang. Tangan dan kaki bisa melecehkan diri sendiri dan sesama. Mata dapat digunakan untuk melihat dan memandang apa yang seharusnya tidak perlu dilihat dan dipandang. Maka Yesus menghendaki supaya semua hal ini harus dikontrol bahkan dimatikan. Lebih ekstrim Yesus mengatakan supaya dipotong dan dicungkil, kemudian buanglah jauh-jauh supaya bisa menjadi orang yang sempurna.
Sabda Tuhan pada hari ini menyadarkan kita bahwa ada banyak kerapuhan di dalam hidup ini. Kita adalah orang yang tidak sempurna. Hampir setiap hari tangan, kaki dan mata kita menjadi batu sandungan bagi diri kita dan orang lain. Artinya, melalui perbuatan-perbuatan dan penglihatan, kita telah menyesatkan diri kita dan banyak orang dengan jatuh ke dalam dosa. Melalui tangan, kaki dan mata, kita memanfaatkan orang lain untuk memuaskan diri. Mungkin pada saat itu kita sadar tetapi sengaja meniadakan kesadaran dan terus menikmati dosa. Hari ini jangan menunda pertobatanmu!