Hari Senin, Pekan Paskah V
Kis 14:5-18
Mzm 115:1-2.3-4.15-16
Yoh 14:21-26
Mendekatkan manusia kepada Kristus
Para rasul Yesus memiliki tugas yang luhur yakni mendekatkan manusia atau pribadi-pribadi dengan Tuhan. Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena hingga saat ini Gereja tetap hidup dan berkembang karena prinsip mengutamakan Tuhan dipegang teguh para rasul. Mereka bahkan merelakan dirinya sebagai martir menyerupai Yesus Kristus. Pengakuan iman Rasuli tetap menghidupkan Gereja Katolik. Tantangan utama Gereja masa kini adalah bagaimana menghadirkan Tuhan Yesus Kristus di atas segala-galanya. Ini bukanlah hal yang mudah. Banyak orang mengaku melayani Tuhan di dalam Gereja tetapi masih penuh dengan perhitungan, bahkan ada kecenderungan mempopulerkan dirinya dibandingkan dengan Tuhan sendiri. Ada yang menghitung berapa yang sudah ia sumbangkan bagi Tuhan di dalam Gereja dan lupa bahwa Tuhanlah yang memiliki segalanya.
Saya pernah masuk ke dalam sebuah Gereja dan melihat daftar panjang nama para donatur, mulai yang paling banyak sumbangannya sampai yang sedikit menyumbang. Sambil melihat nama-nama itu, saya mendangar pujian yang diberikan kepada sang donatur: ia murah hati, suka menolong atau menyumbang ke Gereja. Saya bertanya, apakah orang itu aktif dalam kegiatan Gereja. Mereka menjawab saya bahwa donatur hanya bisa menyumbang tetapi sulit memberi diri untuk melayani Gereja secara langsung. Ya mencintai Gereja, mencintai Tuhan bukan hanya ditunjukkan dengan memberi donasi tetapi juga memberi tenaga, bakat dan kemampuan untuk perkembangan iman umat di dalam Gereja.
Pada hari ini kita belajar dari Barnabas dan Paulus. Dikisahkan oleh Lukas bahwa Barnabas dan Paulus dianiaya oleh orang-orang Yahudi dan mereka yang tidak mengenal Allah di Antiokhia yang di Pisidia. Kedua murid ini lalu menyingkir ke tanah misi yang baru untuk mewartakan Injil, yakni di kota-kota Likaonia khususnya di kota Listra dan Derbe. Di kota-kota ini Paulus dan Barnabas mewartakan Injil. Di samping Injil, mukjizat juga mereka lakukan dalam nama Yesus. Ada seorang yang lumpuh datang mendengar pengajaran Paulus tentang Yesus Kristus.Ia mengikuti pengajaran dengan tenang dan percaya kepada karya-karya Allah. Pada saat itulah Paulus dalam nama Yesus menyembuhkan si lumpuh ini.
Reaksi dari banyak orang saat setelah mukjizat itu adalah Paulus dan Barnabas dianggap sebagai dewa. Barnabas disebut dewa Zeus dan Paulus disebut dewa Hermes. Mengapa kedua Utusan Tuhan ini dianggap sebagai dewa yang turun dari langit? Karena tanda heran, pekerjaan Tuhan ada di dalam diri Paulus dan Barnabas. Imam para dewa pun datang dan bermaksud mempersembahkan hewan korban kepada Paulus dan Barnabas. Kedua bersaudara ini mengoyakkan pakaian mereka dan terjun ke tengah-tengah mereka. Paulus berseru kepada mereka: “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan.” (Kis 14:15-17)
Paulus dan Barnabas menginsipirasikan kita untuk bertumbuh menjadi pribadi yang beriman dan setia kepada Tuhan. Sebagai orang-orang yang dibaptis, kita semua bertugas untuk membawa sesama kepada Tuhan bukan kepada diri kita sendiri. Tanggalkanlah kesombongan, egoisme, popularitas diri dan hadirkanlah Tuhan bagi sesama. Ini semua juga menjadi tanda kita mengiikuti perintah-perintah Tuhan dan mengasihiNya tanpa batas.
Penginjil Yohanes melanjutkan amanat perpisahanNya mengajak para muridNya untuk memegang dan melakukan perintah-perintah Tuhan. Ini adalah bentuk konkret kasih kepada Tuhan. Orang yang mengasihi Yesus, akan dikasihi juga oleh Bapa dan Tuhan sendiri akan menyatakan diriNya kepada orang yang beriman. Untuk lebih jelas perhatikanlah perkataan Yesus ini: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” (Yoh 14:23).
Pada akhirnya, Yesus menjanjikan Paracletos untuk menjadi penghibur. Yesus berkata: “Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26). Tuhan tidak menginginkan kita tinggal sendirian. Ia mengutus RohNya untuk mendampingi, menghibur dan mengantar kita untuk tetap setia kepadaNya. Ia juga mengajar dan mengingatkan semua pengajaran Yesus, terutama kasih sampai tuntas kepadaNya. Roh Kudus sebagai Penghibur mendekatkan kita semua kepada Tuhan.
Doa: Tuhan, utuslah Roh KudusMu dan baharuilah hidup kami. Amen
PJSDB