Hari Selasa Pekan Biasa XIV
Hos 8:4-7.11-13
Mzm 115:3-4.5-6.7ab-8.9-10
Mat 9:32-38
Milikilah hati yang berbelas kasih!
Saya sangat kagum dengan seorang romo yang saya pilih sebagai pembimbing rohaniku. Namanya Don Emilio. Pada suatu hari saya bertemu dengannya dan berbicara tentang satu hal yang sedang serius saya alami sebagai seorang calon imam. Saya mengatakan kepadanya salah satu kelemahan manusiawiku dan memohon kepadanya doa, bimbingan dan berkat. Dia tidak banyak berbicara, dia hanya memandangku dengan tatapan seorang bapa yang baik dan berkata: “Milikilah hati yang berbelas kasih seperti Tuhan Yesus.” Ini adalah sebuah jawaban yang singkat, jelas dan tepat. Saya merenungkannya selama beberapa hari kemudian saya kembali kepadanya untuk menyampaikan rasa terima kasihku kepadanya. Sekarang saya harus belajar untuk memiliki hati yang berbelas kasih, hati sebagai seorang gembala yang baik. Selama menjadi iman, nasihat pembimbing rohaniku yang sudah lama itu tetap menginspirasikanku. Ketika melayani sebagai pastor paroki, saya harus memiliki hati yang berbelas kasih. Ketika menjadi formator para seminaris, saya juga belajar untuk selalu memiliki hati seorang gembala, hati yang penuh belas kasih kepada sesamanya.
Pada hari ini kita mendengar kisah Yesus dari Injil Matius. Ia menunjukkan diriNya sebagai gembala yang baik dengan menyembuhkan banyak orang sakit. Kali ini ada orang yang membawa kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan untuk disembuhkan. Yesus menunjukkan kuasa ilahiNya dengan mengusir setan di dalam diri orang itu sehingga ia bisa berbicara seperti biasa. Ia juga berkeliling ke semua kota dan desa untuk mengajar di dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Semuanya ini dilakukan oleh Yesus dengan sempurna laksana seorang gembala baik yang memiliki hati yang berbelas kasih.
Pekerjaan-pekerjaan baik berupa tanda heran dan pengajaran yang dilakukan Yesus ternyata tidak sepenuhnya diapresiasi oleh orang-orang pada zaman itu. Misalnya dalam hal mengusir setan, orang justru beranggapan bahwa Yesus melakukannya dengan bantuan penghulu setan. Ketika Ia berkeliling dan berbuat baik alias blusukkan, orang beranggapan bahwa Ia melakukan pencitraan sesuai konteks zamanNya. Nah, di sini kita menemukan dua tipe manusia. Ada satu tipe manusia yang terbuka kepada Tuhan karena beriman dan siap untuk mengandalkanNya dan ada satu tipe manusia yang tidak beriman sehingga dengan sendirinya tidak mengandalkan Tuhan. Orang yang mengandalkan Tuhan akan terbuka untuk menjadi mitra kerja Tuhan. Orang yang tidak mengandalkanNya akan melawan Tuhan di dalam hidupnya.
Di dalam bacaan pertama Tuhan mengecam orang-orang Israel yang dengan sadar melakukan dosa-dosa tertentu melawan belas kasih Tuhan. Misalnya mereka mengangkat raja Israel tanpa persetujuan Tuhan. Mereka telah lupa bahwa Tuhan sendiri adalah raja mereka. Mereka mengangkat pemuka tanpa sepengetahuan Tuhan. Kepada raja dan pemuka dibuatkan berhala-berhala dari emas dan perak. Dosa menyembah berhala ini tidak diterima oleh Tuhan. Ia sendiri sudah mengikat perjanjian dengan berkata: “Jangan menyembah berhala berbakti saja kepada Tuhan.”
Oleh karena orang-orang Israel selalu jatuh dalam dosa yang sama maka Tuhan menolak persembahan berupa korban bakaran. Murkanya menyala-nyala karena Ia melihat hati manusia begitu tertutup kepadaNya. Semua sabda yang disampaikan Tuhan tidak didengar dan dilaksanakan. Karena dosa-dosa yang dilakukan Israel maka Tuhan mengingat kesalahan mereka dan menghukum dosa mereka. Mereka akan menderita seperti nenek moyang mereka ketika tinggal di Mesir.
Sabda Tuhan pada hari ini membantu kita untuk terbuka pada setiap rencana Tuhan. Tuhan sendiri berbelas kasih kepada manusia yang berdosa, manusia seperti domba tanpa gembala maka kita pun hendaknya selalu siap untuk berbagi atau berbela rasa dengan sesama. Tuhan juga mengoreksi kita semua yang memiliki kecendrungan untuk jatuh ke dalam dosa yang sama. Milikilah hati yang berbelas kasih!
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk selalu berbelas kasih kepada sesama. Amen
PJSDB