Kebanggaanku sebagai Anak Tuhan!
Kita mengakhiri hari ini dengan Food For Thought berjudul: “Kebanggaanku sebagai Anak Tuhan.”
Ada seorang sahabat yang mengisahkan panggilannya sebagai pengikut Yesus Kristus. Pada mulanya dia belum mengenal Tuhan Yesus. Ia mendengar nama Yesus Kristus ketika memulai pendidikan dasar dan menengahnya. Ketika mendengar nama Yesus untuk pertama kali masa ada rasa tertarik, penasaran supaya mengenalNya tetapi semakin mengenalNya, rasa benci mulai muncul di dalam hati. Beberapa kali ia menghujat bahkan pernah membakar Injil. Anehnya semakin membenci nama Yesus rasa ingin tahu hingga jatuh cinta kepada Yesus semakin kuat. Pada akhirnya ia berani mengatakan kalah dan siap menerima Yesus di dalam hidupnya. Ia menjadi orang katolik yang baik.
Ketika mendengar kisah pribadi ini saya bisa membayangkan pergumulan yang luar biasa. Ia tidak hanya menerima Yesus dan selesai tetapi sama seperti anak domba yang diutus ke tengah serigala. Ia pun mengalami penolakan dan pengucilan dari keluarga dan lingkungannya. Dia juga bangga dengan pengalaman seperti ini karena ternyata ia semakin mendapat sesama lain yang meneguhkannya.
St. Paulus menghibur kita semua dengan kata-kata: “Saudara-saudara kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih Allah dari semula, mereka itu juga ditentukanNya sejak semula untuk mejadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya anakNya itu menjadi sulung di antara banya saudara.” (Rm 8: 28-29). Kebanggan sebagai anak Tuhan ketika Paulus mengatakan bahwa Allah menentukan, memanggil, membenarkan dan memuliakan. (Rm 8:30). Luar biasa kasih Tuhan bagi anda dan saya.
PJSDB