Jangan Takut Menjadi Martir!
Pada zaman Kaisar Trajanus, banyak orang Kristen dianiaya. Ignasius dari Antiokhia sebagai uskup menjadi salah seorang targetnya. Ia bersama umatnya ditangkap dan dihadapkan kepada kaisar. Kaisar menanyai Ignasius: “Siapakah engkau, hai orang jahat yang tidak menaati titahku?” Dengan tenang Ignasius menjawab: “Janganlah menyebut jahat orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah Ignasius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua pengikut Kristus yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami.”
Ignasius dibawa ke Roma untuk diadili. Dalam perjalanannya, ia menulis surat-surat dan komentar Kitab Suci. Hal yang dia tekankan adalah supaya umat setia pada iman dan tekun dalam berekaristi. Ia menjadi mangsa hewan buas di Roma sekitar tahun 107. Tentang Ekaristi ia menulis: “Satu saja Tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dan satu juga Piala DarahNya. Keduanya dikurbankan di atas satu altar oleh satu Uskupmu bersama imam-imam dan diakon-diakon.”
Segenap umatnya diajak untuk menjadi martir: “Doakanlah aku, agar aku mendapat kekuatan lahir dan batin, menjadi seorang yang tabah dalam iman, dan supaya aku menjadi benar-benar orang Kristen, bukan saja dengan nama tetapi lebih-lebih dengan perbuatan nyata. Aku menuliskan surat ini kepadamu selama aku masih hidup. Kekasihku sudah disalibkan, maka aku pun tidak merindukan sesuatu yang duniawi melainkan merindukan persatuan segera dengan Dia.”
Hidup Ignasius ini menginspirasikan kita untuk menjawab harapan Yesus di dalam Injil hari ini yakni supaya kita mawas diri terhadap ragi kaum farisi, yakni kemunafikan mereka dan setia kepada Allah. St. Paulus mengatakan bahwa Roh Tuhan adalah jaminan keselamatan kita (Ef 1:14). Apakah anda masih takut juga?
PJSDB