Terima kasih Liturgi!
Kita berada di hari keempat dalam masa prapaskah. Saya mengirim kepada saudara sekalian sebuah pemikiran St. Agustinus yang bisa membantu kita bertumbuh dalam Retret Agung ini.
St. Agustinus menulis: “Saudara-saudara, kita percaya dengan teguh bahwa Tuhan telah wafat demi dosa-dosa kita. Semua itu terjadi satu kali untuk selama-lamanya, sebagaimana telah kalian pahami dengan cukup baik. Dan, sepanjang kurun tahun, kita memiliki hari-hari raya liturgis yang kita rayakan ketika kita sampai pada tanggal perayaan peristiwa-peristiwa tertentu. Antara peristiwa-peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi dan perayaan-perayaan liturgis tidaklah ada pertentangan, seolah yang kedua itu suatu kebohongan. Kebenaran historis adalah apa yang pernah terjadi sekali untuk selama-lamanya, sedangkan liturgi membuat peristiwa-peristiwa historis itu selalu baru bagi orang-orang yang merayakannya dengan penuh iman. Kebenaran historis menunjukkan kepada kita peristiwa-peristiwa sebagaimana telah terjadi dengan nyata, sedangkan liturgi, tanpa mengulang peristiwa-peristiwa itu, merayakannya dan membuatnya tetap dikenang. Dengan demikian, atas dasar kebenaran historis, kita mengatakan bahwa paskah terjadi hanya satu kali dan tidak akan terjadi lagi. Tetapi atas dasar liturgi, kita dapat mengatakan bahwa Paskah terjadi setiap tahun. Terima kasih kepada liturgi bahwa pikiran insan bisa mencapai kebenaran dan memaklumkan imannya akan Tuhan.”
Semoga pikiran St. Agustinus ini membantu kita untuk bertumbuh secara rohani dalam masa prapaskah ini. Kita berterima kasih kepada Tuhan karena Liturgi Gereja Katolik membantu kita untuk masuk lebih dalam lagi dalam misteri keselamatan kita.
PJSDB