Mengikuti Yesus dari dekat!
Ada seorang biarawan yang memiliki komitmen sejak awal masuk biara untuk mengikuti Kristus dari dekat. Proses pembinaan awal diikutinya dengan baik. Ia mempelajari serta berusaha untuk menghayati kaul-kaul kebiaraan sebagai orang yang taat, miskin dan murni sesuai dengan semangat tarekatnya. Ketika ia terikat kaul-kaul kebiaraan hingga kaul kekalnya, ia berjanji kepada Tuhan untuk setia dalam menghayati nasihat-nasihat Injil yang merupakan komiten pribadinya. Mengikuti Kristus dari dekat berarti hidupnya harus penuh ketaatan seperti Yesus yang mentaati Bapa di surga. Mengikuti Kristus dari dekat berarti hidupnya penuh dengan semangat menyerupai kemisikinan Yesus Kristus. Dia adalah Anak Manusia yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Mengikuti Kristus dari dekat berarti memiliki kemampuan untuk hidup selibat, dengan mengasihi Allah dengan hati yang murni, tidak berbagi.
Tuhan Yesus membuka wawasan kita untuk memahami makna mengikuti Kristus dari dekat (Sequella Christi). Ada beberapa hal yang mendukung sequella: Kita diharapkan tahan banting terhadap berbagai situasi kehidupan. Dia sendiri datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang, sebuah senjata rohani untuk menghancurkan dosa. hancurnya dosa menjadi awal kedamaian sejati. Keluarga-keluarga mengalamai situasi chaos. Setiap orang harus berani memikul salib dan menguasai dirinya supaya layak berada di hadirat Tuhan. Segala hal yang berhubungan dengan diri kita (keluarga, harta dunia) harus berani ditinggalkan sehingga yang ada hanya Yesus seorang diri saja.
Mengikuti Yesus Kristus berarti menjadi serupa dengan-Nya. Artinya, kita tidak hanya sekedar menjadi pengikut tetapi menjadi pelaku Firman-Nya. Menjadi pelaku Firman berarti hidup sesuai dengan segala sesuatu yang pernah Tuhan Yesus hidupi. Firman Tuhan itu lebih tajam dari pedang bermata dua manapun (Ibr 4:2). Firman Tuhan menguatkan kita dalam sequella Christi.
PJSDB