Yesus lebih dari segalanya
Seorang uskup, sudah dipanggil Bapa di Surga beberapa tahun lalu pernah memberi nasihat kepada para imam baru untuk setia dalam panggilannya. Ia mengatakan bahwa mereka bisa menjadi pastor bagi umat kalau mampu memakan dan mencerna tiga potong tahu ajaib. Ketiga potong tahu ajaib yang dimaksud adalah pertama, tahu Tuhan, paling kurang Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus memiliki kehendak untuk memanggil dan memilih orang-orang “limited edition” yang akan diutus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Kedua, tahu diri. Para pastor harus tahu dirinya bahwa ia memang “limited edition” yang membaktikan dirinya untuk Tuhan dan sesama. Ia harus tahu mana kekurangan dan kelebihannya, lalu mensyukurinya. Ketiga, tahu bawa diri. Pastor harus tahu membawa dirinya dalam karya pelayanannya. Ia melayani umat, dekat dengan umat tetapi tidak harus identik dengan umat. Dia tetaplah seorang pastor yang dibaktikan untuk Tuhan. Bagiku, ini merupakan sebuah homili terbaik yang pernah saya dengar dan tetap saya ingat.
Ketiga tahu ajaib ini menjadi kompas bagi seorang pastor dalam hidup dan karyanya dalam Gereja. Ia mewujudkan panggilannya untuk membawa banyak orang supaya dekat dan akrab dengan Tuhan. Untuk itu pastor harus merelakan dirinya dibimbing oleh Tuhan. Dari situ ia bisa membiarkan Tuhan menjadi semakin besar dan ia semakin kecil, karena ia hanyalah seorang abdi. Prinsipnya: “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan” (Luk 17:10).
Tuhan Yesus menguatkan kita semua untuk percaya bahwa Dia lebih dari segalanya: “sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus” (Luk 11:31-32). Mari, kita melayani Tuhan Yesus dengan sukacita. Makanlah tahu ajaib dalam hidupmu!
PJSDB