Menunggu datangnya “tanda”
Ada seorang bapa mengaku sedang merasa kecewa dengan Tuhan. Ia pernah rajin berdoa, memohon supaya Tuhan memberinya sesuatu yang dia sukai tetapi doanya itubelum dikabulkan Tuhan. Lama kelamaan ia mulai merasa kesal dengan Tuhan maka dalam doanya ia berkata kepada Tuhan: “Tuhan, kalau Engkau benar-benar ada maka berilah kepadaku satu tanda yang membuktikan bahwa Engkau sungguh-sungguh ada”. Pada suatu kesempatan mengikuti kerayaan ekaristi syukuran sebuah keluarga, ia mendengar homili yang inspiratif. Romo mengatakan bahwa pertolongan Tuhan itu tidak cepat atau lambat namun selalu datang tepat pada waktunya. Tuhan juga selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita sukai.” Kata-kata sederhana dari Romo ini perlahan mengubah hidupnya. Ia lalu berani meminta maaf kepada Tuhan dan berjanji untuk tidak mencobai-Nya lagi.
Banyak kali kita semua bisa menyerupai kesaksian pribadi bapa ini. Kita mengakui diri sebagai pengikut Kristus tetapi setiap saat selalu mencobai-Nya dengan meminta tanda-tanda tertentu. Kita bisa puas kalau merasakan tanda. Nah, kita hanya mengaku-ngaku sebagai pengikut Kristus tetapi sebenarnya jauh dari kenyataan sebagai pengikut-Nya. Mengapa jauh? Karena kita masih meragukan-Nya sehingga meminta tanda tertentu dalam hidup.
Tuhan Yesus bisa berkata kepada anda dan saya: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.” (Luk 11:29). Tuhan Yesus benar! Angkatan kita adalah angkatan yang jahat!
Marilah merenungkan perkataan Tuhan ini: “Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu.” (Mzm 95:7-8). Janganlah mencobai Tuhan Allahmu! (Ul 6:16; Mat 4:7). Masa prapaskah menjadi kesempatan melembutkan hati kita.
PJSDB