Mengalami kerahiman Allah
Bartimeaus berarti Anak Timeaus (Mrk 10:46-52). Artinya si buta miskin dari kota Yeriko ini tidak memiliki nama seperti anda dan saya. Mungkin ada alasan tertentu sehingga anak itu tidak memiliki nama khusus. Misalnya, dia tidak memiliki nama karena dia buta sehingga lebih baik menyebutkan nama bapanya saja. Anggapan mereka bahwa buta itu karena dosa orang tuanya. Si buta sengaja tidak memiliki nama karena mewakili anda dan saya yang meskipun memiliki mata namun tidak melihat (Mat 13:13). Memiliki mata tetapi tidak sadar diri bahwa kita adalah orang miskin yang taunya meminta-minta kepada Tuhan, sekaligus buta terhadap Tuhan dan sesama.
Namun apa yang indah dari Bartimeus? Dia punya iman yang besar. Imannya itu membuat dia berjuang, menembusi berbagai halangan untuk bertemu dengan Yesus. Inilah nilai plus yang Yesus lihat dalam dirinya. Iman itu tidak mati dalam diri kita. Iman harus hidup, diperjuangkan, menembus segala kesulitan. Hadianya juga istimewa: Bartimeus disembuhkan secara fisik, dia dapat melihat dan disembuhkan secara rohani yakni memperoleh hidup kekal dari Yesus. Bartimeus lalu mengambil keputusan yang tepat untuk mengikuti Yesus ke Yerusalem. Di sana matanya akan terbuka melihat Yesus menunjukkan kerahiman Allah yang tiada bandingnya dalam misteri Paskah.
Bartimeaus adalah anda, saya, kita saat ini. Artinya kita sebenarnya tidak lebih dari manusia yang penuh kelemahan hanya saja sering lupa diri. Kita lupa bahwa kita membutuhkan Tuhan dan kerahiman-Nya. Atau mungkin kita mengalami kerahiman Tuhan tetapi belum menysukurinya. Kita lebih buta dari Bartimeus! Dia justru mensyukurinya dengan mengikuti Yesus dari dekat sampai Yerusalem. Jalan Salib itu adalah jalan Bartimeus dengan Yesus.
P.John Laba, SDB