St. Angela Merici
2Sam 11:1-4a.5-10.13-17;Mzm 51:3-4.5-7.10-11; Mrk 4:26-34
Kerajaan Allah itu seumpama…
Seorang yang dipilih untuk menduduki jabatan tertentu selalu mengucapkan janji dan mengakhirinya dengan mengatakan kesetiaan dalam pelayanan itu “Demi Allah dan Kitab Suci” Raja Daud dipilih oleh Tuhan ketika dia masih muda, sebagai pengembala ternak. Semangat kepemimpinannya ditunjukkan ketika memimpin pasukan untuk berperang melawan orang-orang Amalek dan orang-orang Filistin, dan berhasil. Itu sebabnya tua-tua bangsa Israel tanpa ragu mengangkatnya menjadi raja Israel. Daud sendiri mengakui bahwa Tuhan menyertainya. Namun apakah ini menjadi jaminan bahwa ia setia kepada Tuhan? Ternyata tidak. Ia menyalahgunakan kuasanya. Ia menjalin hubungan kasih dengan Batsyeba isteri Uria orang Het yang menjadi salah seorang stafnya. Ia tega menempatkan Uria dalam peperangan dan ia tewas sehingga Daud leluasa mengambil Batsyeba sebagai isteri. Kekuasaan demi Allah dan Kitab Suci diingkari.
Kerajaan Allah dilukiskan Yesus seumpama benih baik yang ditaburkan dan dengan kekuatan yang mengaggumkan bertumbuh dengan baik. Benih yang kecil tumbuh menjadi tanaman yang besar. Semua yang terjadi pada proses pertumbuhan dari benih yang ditaburkan, mati, bertumbuh menjadi tanaman besar adalah karya Tuhan. Demikian yang terjadi dengan Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus. Bermula dari komunitas yang kecil bersama Yesus kemudian berkembang sampai ke ujung dunia sebagai wujud nyata penugasan Yesus kepada para rasulNya.
Hidup kita selalu dihiasi dengan pengalaman-pengalaman tertentu yang sifatnya mendidik. Terkadang kita sendiri tidak setia dengan apa yang kita janjikan di hadapan Allah dan Kitab Suci sebagai pedoman hidup. Kecenderungan untuk main kuasa, menindas, mencari keuntungan diri sendiri selalu ada dalam diri setiap pribadi. Dalam kelemahan seperti ini kita butuh Tuhan untuk menguatkan dan mengubah hidup kita menjadi baru.
Semua janji yang kita janjikan demi Allah dan Kitab Suci adalah bagian rencana Tuhan untuk mewartakan serta mengembangkan KerajaanNya di atas dunia. Tentu kita tidak berjalan sendiri karena kasih karuniaNya selalu menyertai kita. Laksana benih yang dtabur dan biji sesawi yang kecil tumbuh menjadi pohon yang besar demikian Dia membiarkan benih kasihNya bertumbuh menjadi besar di dalam hati setiap orang yang percaya. Kita semua diteguhkan dalam pergumulan hidup ini karena rahmatNya menyertai kita. Seberapa besar anda menyadari rahmat Tuhan dalam dirimu?
PJSDB