Paus Fransiskus I: Misericordia

Jadilah orang yang berbelas kasih!
Ketika diperkenalkan sebagai Paus, Jorge Mario Bergoglio, SJ meminta satu hadia sebagai berkat dari umat katolik yaitu mendoakannya. Ia pun berjanji untuk mendoakan seluruh Gereja dengan perantaraan Bunda Maria. Maka hari ini sebagai hari pertama setelah dipilih menjadi Paus, ia mempersembahkan dirinya kepada Tuhan melalui Bunda Maria. Sebelum bertemu dengan paus Emeritus Benediktus XVI, Ia mengunjungi Basilika St. Maria Magiore di luar Vatikan untuk berdoa. Dia berdoa di dalam Gereja selama 30an menit. Ia datang dengan sebuah mobil sederhana. Beberapa hari yang lalu ia sudah mengatakan bahwa setelah konklaf, ia akan segera pulang ke rumah di Buenos Aires tetapi rencana manusia berbeda dengan rencana Tuhan. Ia akan tinggal tetap di Roma.
Moto episkopal Jorge Mario Bergoglio adalah sebuah frase dari bahasa Latin yang diambilnya dari Injil Mateus: “Miserando atque eligendo” artinya “mereka yang kecil, hina itulah yang dipilih”. Ini kiranya menggambarkan sikap Yesus terhadap pemungut cukai (orang pendosa) di mana Yesus memandangnya dengan belas kasih dan memilihnya untuk mengikuti Dia. Hari ini kalimat yang ia ucapkan berkali-kali di dalam Basilika St. Maria Maggiore adalah: “berbelas kasih..berbelas kasih..berbelas kasih”. Dia juga sempat menyalami para bapa pengakuan di dalam basilika St. Maria Magiore satu persatu sambil berujar: “Kalian adalah Bapa pengakuan dosa, maka berbelas kasihlah kepada jiwa-jiwa. Mereka sangat membutuhkannya”
Basilika St. Maria Magiore adalah salah satu tempat doa favorit dari Paus Fransiskus. Menurut salah seorang Bapa Pengakuan, P. Elio Monteleone, setiap kali datang ke Roma, ia pasti mengunjungi dan berdoa. Semua pengurus Basilika sendiri tidak pernah menduga bahwa sang pengunjung setia ini suatu saat akan menjadi paus. Beliau adalah paus berdarah Italia, dari daerah Piemonte, Turin. Setiap kali ke Roma, ia menyempatkan waktu untuk menyapa para saudara sepupunya. Mereka datanag ke Roma atau Ia sendiri yang menyempatkan dirinya pergi ke Piemonte. Baru-baru ini ia mengatakan kepada sepupunya Carla Bracchino bahwa setelah konklaf, ia akan langsung kembali ke Buenos Aires karena sudah banyak komitmen yang menantinya.
Ternyata rencana Tuhan berbeda dengan rencananya. Ia terpilih menjadi Paus sehingga pada pagi hari pertama setelah terpilih, ia datang untuk bersukur kepada Tuhan melalui Bunda Maria. Kita lalu teringat para pendahulunya Yohanes Paulus II dengan semboyan Totus tuus Maria. Paus Benediktus XVI juga mempersembahkan tugas kegembalaannya melalui perantaraan Bunda Maria. Paus Fransiskus mengikuti jejak para pendahulunya. Ia masuk ke dalam basilika dan disambut oleh sekitar lima puluh orang. Kebanyakan di antara mereka adalah para jurnalis dan fotografer. Ia berdoa di dalam kapel Paolina di dalam basilika. Di dalam kapel itu terdapat gambar Salus Popoli Romani yang dipersembahkan kepada Bunda Maria Maggiore. Paus Fransiskus didampingi oleh Prefek rumah kepausan George Gaenswein, sekretaris pribadi Paus Benediktus XVI, dan wakilnya Pastor Leonardo Sapienza.  
Seruan Paus Fransiskus ini tentu tidak hanya dialamatkan kepada para imam dalam melayani sakramen tobat untuk menunjukkan belas kasih Allah kepada Gereja. Pesan Paus ini kiranya kita tanggapi kita semua sebagai Gereja untuk bertobat dan menerima belaskasih dan pengampunan Allah. Pengalaman akan kerahiman Allah dalam sakramen tobat ini membantu kita untuk menjadi layak di hadirat Tuhan.
PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply