Renungan 18 Oktober 2013

St. Lukas, Penulis Injil

2Tim 4:10-17b
Mzm145:10-11.12-13ab.17-18
Luk 10:1-19
Kini Tugasmu Menjadi Utusan
Pada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan pesta St. Lukas, Penulis Injil. Lukas lahir di Antiokhia, Siria. Antiokhia dikenal sebagai salah satu kota besar dalam wilayah Kerajaan Romawi yang luas dan makmur. Komunitas kristiani mulai berkembang di sana setelah mengalami penganiayaan oleh orang-orang Yahudi. Injil pun di wartakan di sana dan banyak orang kafir yang bertobat. Lukanos, seorang dari Antiokhia juga ikut bertobat. Ia dikenal sebagai seorang tabib terkemuka saat itu. Setelah bertobat ia menemani Paulus dalam perjalanan misionernya ke Makedonia dan bersamanya ke Yerusalem dan Roma. Ketika berada di Yerusalem, Paulus ditangkap dan dihukum. Lukas adalah pribadi yang setia mengunjunginya di penjara selama dua tahun. Mungkin selama kontak dengan St. Paulus ini memiliki makna tertentu bagi Lukas karena ia mendapat informasi tentang Tuhan Yesus dan membukukannya di dalam Injil dan juga perkembangan Gereja yang dibukukan di dalam Kisah Para rasul. Paulus menyebutnya “Tabib kesayangan kita” (Kol 4:14).  
Kalau kita membaca tulisan-tulisannya yakni Injil dan Kisah Para Rasul, ia menekankan bahwa keselamatan yang datang dari Tuhan Allah itu sifatnya universal. Ia menaruh perhatian terhadap kaum papa dan miskin. Ia berusaha menghadirkan wajah seorang Allah yang berbelas kasih. Para wanita mengikuti Yesus dan para rasulNya dan mereka melayani dengan harta yang mereka miliki. Di dalam Kisah Para Rasul, Lukas melukiskan perkembagan Gereja dari saat Kristus naik ke surga sampai saat Paulus tiba di Roma. Bagi Lukas, Injil itu diperuntukan bagi semua orang terutama orang-orang miskin, lemah, hina dina dan  kaum pendosa. Dari situ, Injil Lukas dikenal dengan nama Injil Kerahiman Allah. Sebagai pengarang Injil, Lukas dilambangkan dengan simbol seekor lembu. Ia meninggal dalam usia 84 tahun sebagai martir. Di dalam Gereja ia dikenal sebagai pelindung para pelukis.
St. Paulus di dalam bacaan pertama menyebutkan nama-nama orang-orang yang sudah bekerja bersama dengan dia dan juga orang-orang yang berbuat jahat dengannya. Dari deretan nama-nama itu terdapat nama Lukas. Dengan bangga Paulus mengatakan: “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku” (2Tim 4:11). Paulus juga menyebut nama Lukas di dalam suratnya kepada Filemon (1:24). Ini menandakan bahwa Lukas memang memiliki peran yang penting dalam kehidupan misionaris St. Paulus. Meskipun banyak penderitaan yang dialami Paulus, namun pada akhirnya Paulus merasa bahwa Tuhan juga ikut terlibat di dalam kehidupannya. Paulus menulis: “Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan  dengan sepenuhnya dan semua orang yang bukan Yahudi mendengarnya” (2Tim4:17). Manusia memiliki penderitaan tertentu tetapi Tuhan selalu siap membuka jalan untuk meringankan beban penderitaannya. 

Dalam bacaan Injil kita mendengar Yesus mengutus tujuh puluh MuridNya. Mereka pergi berdua-dua untuk menyiapkan tempat yang akan dilewati oleh Yesus. Aspek yang mereka perhatikan adalam kesederhanaan dan ketekunan. Mengapa sederhana? Tuhan menghendaki agar para utusanNya ini hanya mengkonsentrasikan diriNya dalam karya pelayanan. Tuhanlah yang akan melengkapi segala yang mereka perlukan. Untuk itu tidak perlu membawa bekal, uang atau kasut atau memberi salam. Ini memang menandakan sikap berpasrah kepada Tuhan karena yang mereka lakukan bukanlah pekerjaan mereka tetapi pekerjaan Tuhan sendiri.

Para utusan Tuhan atau Rasul, memiliki tugas untuk membawa damai dan menyiapkan jemaat untuk menyambut kedatangan Kerajaan Allah yang sudah hadir di dalam Yesus Kristus. Hal yang kiranya juga dialami dan dihayati sendiri oleh Lukas ketika melakukan perjalanan bersama dengan Paulus. Sebagai seorang tabib ia melayani dengan sukacita bahkan sampai menjadi seorang martir. Lukas sungguh-sungguh berpartisipasi di dalam kehidupan Kristus dan ikut memaklumkan Kerajaan Allah yang semarak mulia.

Doa: Tuhan Yesus, terima kasih  karena Engkau memilih St. Lukas untuk melukis seluruh hidupMu di dalam Injil. Semoga kami juga berusaha untuk melukis hidupMu dalam hidup dan pelayanan kami. Amen
PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply