Hari Senin Pekan Biasa III
PW St. Timotius dan Titus, Uskup
Ibr. 9:15,24-28
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6
Mrk. 3:22-30
Tuhan Memperkenalkan Keselamatan
Kita merayakan peringatan St. Timotius dan Titus. Siapakah kedua figur ini? Timotius adalah orang kepercayaan St. Paulus dalam perjalanan misinya. Ia lahir di Lystra, berjumpa dengan Yesus dan menjadi pengikutNya melalui kehadiran St. Paulus di Likaonia (2Tim 1:5). Sejak saat itu ia rajin membaca Alkitab. Tujuh tahun setelah menjadi Kristen, Paulus berkunjung lagi ke Lystra dan berjumpa dengan Timotius yang saat itu sudah menjadi aktif, saleh dan bersemangat merasul (Kis 16:2). Untuk menghilangkan pertentangan antara kaum Yahudi dan Yudeo Kristen, Timotius disunat (Kis 16:3). Ia menemani Paulus ke Berea. Disana ia tinggal bersama Silas, sementara Paulus melanjutkan perjalanannya. Kemudian, ia bertemu lagi dengan Paulus di Korintus (Kis 18:5) lalu menemani Paulus ke Yerusalem (Kis 20:4).
Ia dikenal bersama St. Paulus menulis enam pucuk surat (1Tes 1:1; 2Tes1:1; 2Kor 1:1; Flp1:1; Kol 1:1; Fil 1). Namanya tercantum dalam surat-surat Paulus yang memberitakan tentang pengutusan Timotius untuk mengunjungi orang orang Kristen di Filipi. Paulus menulis: “Karena tidak seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh sungguh memperhatikan kepentingan Yesus Kristus. Kamu tahu bahwa kesetiannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya. Dialah yang kuharap untuk kukirimkan dengan segera, sudah jelas bagiku bagaimana jalannya perkaraku (Fil 2:20-23).
Timotius disayang Paulus. Ia menyapanya: “Anakku yang terkasih.” Paulus kagum dengan kesetiaan Timotius terhadap setiap ajarannya: “Engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokia dan di Ikonium dan di Lystra.” (2Tim3:10-11). Setelah Paulus dilepaskan dari penjara, ia mengangkat Timotius sebagai Uskup di Efesus. Ia dibunuh dengan kejam pada tahun 97.
Titus adalah seorang rekan seperjalanan Paulus, berasal dari Antiokia di Asia Kecil. Ia menerima Yesus karena pewartaan Paulus dan aktif dalam karya pewartaan Injil. Ia menemani Paulus ke Yerusalem untuk menghadiri Konsili pertama. Paulus mengutusnya dua kali ke Korintus untuk menasehati komunitas karena mengalami beberapa masalah yang membahayakan kesatuan dan kebenaran Iman. Di kemudian hari, Paulus mengangkat Titus menjadi Uskup di Kreta untuk melanjutkan misi yang telah di mulai di Pulau Kreta. Ia juga meninggal di Kreta.
Bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini membantu kita untuk memandang Tuhan sebagai sumber keselamatan. Mazmur 98:1-6 menjadi Mazmur Tanggapan. Pemazmur mengajak umat Allah untuk menyanyikan lagu baru bagi Tuhan karena Tuhan sudah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib, keselamatan telah dikerjakan kepadaNya oleh tangan KananNya, oleh lenganNya yang kudus. Pemazmur percaya bahwa Tuhan kita adalah pencipta segala sesuatu. Ia menciptakan dari ketiadaan (creato ex nihilo dalam Kej 1:1) dengan tangan kananNya (simbol kuasa Allah) dan dengan lenganNya yang kudus.
Tuhan juga memperkenalkan keselamatan (Mzm 98:2). Keselamatan itu datang dari Tuhan sendiri melalui Yesus Kristus PuteraNya. Dia adalah satu-satunya Penyelamat kita. Penulis surat kepada umat Ibrani melihat figur Yesus sebagai satu-satunya penyelamat manusia: “Yesus Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.” Ia hanya satu kali saja menyatakan diriNya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban diriNya. Ia hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” (Ibr 9:15.28).
Yesus datang untuk melakukan kehendak Bapa dengan melakukan segala pekerjaan Bapa supaya semua orang yang diberikan Bapa kepadaNya tidak ada yang binasa melainkan memperoleh hidup kekal (Yoh 6: 37-40). Dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa maka Yesus juga menjadi sasaran kebencian kaum Farisi dan para ahli Taurat. Bacaan Injil hari ini menunjukkan bagaimana para ahli Taurat menganggap Yesus kerasukan Belzebul dan dengan kuasa penghulu setan Yesus bisa mengusir setan (Mrk 3:22). Bagi Yesus, anggapan para ahli Taurat ini lucu dan aneh karena mana mungkin Iblis bisa mengusir iblis?
Para ahli Taurat adalah gambaran orang-orang yang memiliki hati yang tegar. Hati yang tegar membuat orang juga tidak bisa membuka diri untuk menerima keselamatan yang datang dari Bapa melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus. Ketegaran hati dengan menolak paskahNya Yesus Kristus merupakan dosa melawan Roh Kudus. Dosa menghujat Roh Kudus tidak dapat diampuni karena meruakan dosa kekal (Mrk 3:29).
Apa maksud dosa menghujat Roh Kudus? Di dalam Katekismus Gereja Katolik no 1864 dikatakan “Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus”, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, tetapi bersalah karena berbuat dosa kekal” (Mrk 3:29). Kita semua percaya bahwa kerahiman Tuhan Allah memang tidak mengenal batas; tetapi ada orang yang dengan sadar dan sengaja tidak bersedia menerima kerahiman Allah melalui penyesalan. Pribadi seperti ini menolak pengampunan dosa-dosanya dan keselamatan yang ditawarkan oleh Roh Kudus. Ketegaran hati semacam ini dapat menyebabkan sikap yang tidak bersedia bertobat sampai pada saat kematian dan dapat menyebabkan kemusnahan abadi.
Kita seharusnya mengingat kasih setia dan kesetiaan Tuhan bagi umat manusia. Pemazmur mengatakan bahwa segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Untuk menjawabi tawaran keselamatan dari Tuhan maka kita harus bergembira, bersorak sorai dan bermazmur bagi Tuhan. Dialah yang layak disembah dan dipuji. Apakah ada sukacita di dalam hati kita?
St. Timotius dan Titus yang kita peringati hari ini merupakan orang kudus yang tak henti-hentinya mendampingi umat Allah untuk menerima Yesus sebagai satu-satunya penyelamat. Mari kita juga membuka diri menerima keselamatan yang datang dari Allah kita.
PJSDB