Uomo di Dio: The Power of ACTS

The Power of ACTS

P. John SDBAda seorang pemuda yang ingin bertemu dengan saya untuk membahas sebuah masalah pribadinya. Masalahnya adalah selalu mengalami kesulitan dalam hidup doa. Setiap kali berdoa, ia selalu mengalami gangguan. Ia merasa kurang konsentrasi dalam berdoa. Kalaupun ia berkonsentrasi, hanya sebentar saja, selanjutnya konsentrasinya buyar. Apa yang dilakukannya? Ia memikirkan pekerjaan, masalah-masalah tertentu yang dihadapinya dalam hidup sebagai orang muda dan lain sebagainya. Saya mendengarnya dan mengarahkannya sesuai dengan pengajaran para Bapa Gereja. Misalnya ketika tidak berkonsentrasi di dalam doa, kita bisa menggunakan kesempatan tersebut untuk berdoa memohon pengampunan: “Tuhan, ampunilah saya karena saya berdoa tetapi tidak sepenuhnya mengarahkan hati dan pikiran saya kepadaMu.” Kita juga bisa berkata kepada Tuhan: “Tuhan, Engkau mengetahui segala sesuatu, Engkau mengetahui suasana bathinku. Bantulah saya untuk kembali kepadaMu dengan mengarahkan hati dan pikiran hanya kepadaMu saja.”

Selama beberapa hari terakhir ini saya membaca sebuah buku berjudul “Home Run” yang ditulis oleh Kevin Myers dan John C. Maxwell. Buku ini hendak mengatakan kepada para pembaca bagaimana menjalani hidup yang utuh, sempurna dan sukses dalam setiap aspeknya tanpa mengorbankan yang lain. Analogi yang dipakai dalam buku itu adalah permainan bisbol untuk membantu masing-masing pribadi mengenal akar permasalahan dalam hidupnya, menentukan skala prioritas, artinya prioritas mana yang didahulukan supaya bisa mendapat keberhasilan yang sempurna.

Dalam pembahasannya tentang “Bidai awal: Cara menang bersama Tuhan” kedua penulis membahas tentang metode ACTS dalam kehidupan doa pribadi. Apa yang dimaksudkan dengan ACTS dalam doa? ACTS ini hanyalah sebuah akronim yang menggambarkan empat bagian dalam saat doa kita yakni Adoration, Confession, Thanks, Stuff. Apa makna dari keempat kata ini dalam kehidupan doa kita?

Pertama, Adoration. Adoration berarti penyembahan. Doa adalah mengarahkan hati dan pikiran kepada Tuhan. Ini kita bisa ungkapkan dalam penyembahan kepada Tuhan. Dalam penyembahan, kita merenungkan salah satu dimensi karakter Tuhan dan menyatakan rasa cinta kasih dan penyembahan diri kita akan jati diri Tuhan sendiri. Dalam Gereja katolik, adoration biasanya kita lakukan di depan sakramen Mahakudus. Kita menyebutnya adorasi atau tuguran. Ini bisa merupakan saat hening dalam doa, dengan pujian dan bacaan tertentu dari Kitab Suci yang mengantar kita untuk lebih dekat dengan Yesus. Dalam adorasi sakramen Mahakudus misalnya, kita memusatkan perhatian kita hanya kepada Tuhan Yesus yang hadir secara nyata dalam sakramen Mahakudus. Kita berkata: “Adoro Te Devote Latens Deitas” artinya “Aku menyembah-Mu dengan taat ya Allah yang tersembunyi” menyatakan misteri dari Sakramen Mahakudus di mana Allah hadir tersembunyi dalam rupa yang kelihatan yaitu roti dan anggur.

Kedua, Confession. Confession berarti pengakuan. Kita mengakui semua kesalahan dan dosa dan memohon pengampunan dari Tuhan. Sebagai orang katolik, kita berbangga karena memiliki sakramen Tobat. Apa yang kita lakukan dalam sakramen Tobat ini? Kita memeriksa bathin di hadirat Tuhan yang Maharahim, menyatakan penyesalan, mengakuinya di depan imam in persona Christi, menerima penitensi dan bertobat. Confession ini bukan hanya sekedar menyesali dosa dan salah dan menyebutnya di depan imam tetapi yang terpenting adalah bertobat. Artinya dengan merasakan kerahiman dari Tuhan maka kita berjanji untuk tidak mengulangi dosa-dosa yang sudah dilakukan. Kita bisa berdoa dengan baik kalau kita juga bisa bertobat dan merasakan kerahiman Tuhan. Doa yang kita panjatkan juga bisa mengubah hidup kita.

Ketiga, Thanks. Thanks berarti berterima kasih. Di dalam doa, entah doa pribadi atau doa komunitas, kita mau mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan. Kita merenungkan segala kebaikan Tuhan di dalam hidup dan menyatakan syukur atas apa yang sudah Tuhan kerjakan di dalam diri kita. Rasa syukur dan terima kasih menyatukan kita dengan Tuhan Yesus sebagai pokok anggur yang benar. Pusat perhatian kita dalam rasa syukur adalah kebaikan Tuhan. Tuhan itu baik, kekal abadi kasih setiaNya. Doa kita hendaknya menjadi doa syukur setiap saat dan dalam situasi apa saja.

Keempat, Stuff. Stuff artinya kebutuhan. Di dalam doa kita meminta kepada Tuhan supaya Ia memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita sukai. Kita butuh pekerjaan, kesehatan yang baik, keamanan, kebahagiaan, kesejahteraan dan lain sebagainya. Inilah yang kita sebuat rezeki setiap hari yang kita butuhkan dan kita memintanya dari Tuhan. Bapa surgawi juga menginginkan supaya kita datang kepadaNya dengan membawa harapan dan mimpi-mimpi kita, memintaNya untuk melakukan sesuatu yang besar di dalam hidup kita.

Rasa-rasanya keempat kata kunci dalam saat dan hidup doa kita ini seperti mata rantai yang menyatu. Ini bisa menjadi elemen yang penting dalam kehidupan doa kita dan membuat kita lebih dekat lagi pada Tuhan. ACTS memiliki power untuk mengubah hidup kita.

P. John SDB

Leave a Reply

Leave a Reply