Food For Thought: Bersyukur atas Pembaptisan

Hari Minggu Prapaskah I/B
Kej. 9:8-15
Mzm. 25:4b-5ab,6-7bc,8-9
1Ptr. 3:18-22
Mrk. 1:12-15

Bersyukur Atas Sakramen Pembaptisan

Fr. JohnApakah anda sudah bersyukur sebagai orang yang dibaptis? Ini adalah sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang romo kepada para orang tua yang anaknya hendak dibaptis. Banyak orang tua yang belum bersyukur. Mereka mungkin merasa biasa-biasa saja, apalagi kalau mereka dibaptis saat masih bayi. Mereka tidak merasakan suka dan dukanya belajar agama selama satu tahun dengan absen yang ketat dari guru agama. Orang yang dibaptis dewasa akan mengatakan dengan tulus rasa syukurnya karena pengurbanannya selama masa katekumenat.

Pada masa Prapaskah, Gereja mengingatkan kita untuk merenungkan sekaligus bersyukur atas rahmat pembaptisan kita. Kita mendoakan para katekumen yang sedang menyiapkan diri untuk dibaptis pada malam paskah supaya berkenan di hati Tuhan. Mengapa sakramen pembaptisan itu penting? Karena dalam pembaptisan kita menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus, saudara-saudari Sang Penebus, dan putra putri Allah. Kita dibebaskan dari dosa, direbut dari kematian dan dipersiapkan sejak dahulu untuk kehidupan dalam kebahagiaan orang-orang yang ditebus. (KGK: 1262-1274.1279-1280).

Sabda Tuhan pada hari Minggu ini mengarahkan kita untuk memahami dan bersyukur atas sakramen Pembaptisan. Air bah pada zaman Nuh telah membinasakan manusia lama karena dosa dan melahirkan generasi manusia baru yang layak bagi Tuhan. Tuhan bahkan membuat perjanjian untuk menyelamatkan manusia. Tidak ada lagi air bah, hanya ada busur pelindung. St. Petrus melihat air bah sebagai simbol pembaptisan. Ketika dibaptis kita mati bersama Kristus dan bangkit juga bersama Kristus. Tuhan Yesus setelah dibaptis, penuh dengan Roh Kudus pergi ke padang gurun untuk berpuasa selama 40 hari dan malam. Ini adalah persiapan untuk menghadirkan Kerajaan Allah.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply