Pengalaman Padang Gurun!
Penginjil Markus menceritakan bahwa setelah Yesus dibaptis Yohanes, Roh Kudus memimpinNya ke padang gurun. Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia. (Mrk 1:12-13). Apa yang kita tangkap dari warta Injil Markus ini? Yesus barusan dibaptis. Ia penuh dengan Roh Kudus. Roh yang sama membimbingNya ke padang gurun dan di sana Ia dicobai iblis. Pikirkanlah: Yesus penuh dengan Roh Kudus saja masih bisa dicobai iblis.
Iblis memang licik. Ia mencari titik-titik kelemahan manusia. Dalam perikop ini, Yesus menunjukkan diriNya sungguh-sungguh manusia sehingga bisa dicobai iblis. Apa sajakah godaan-godaan iblis kepada Yesus? Menurut Penginjil Matius (Mat 4:1-11), ada tiga jenis godaan yaitu pertama, mengubah batu menjadi roti. Ini adalah godaan untuk hidup enak, kaya tanpa harus bekerja. Kedua, Yesus disuruh jatuh dari bubungan. Ini adalah godaan untuk mencari popularitas atau ketenaran diri. Ketiga, Yesus diminta untuk sujud menyembah iblis. Ini merupakan godaan untuk menjual harga diri demi kekuasaan belaka. Kita pun sering mengalami godaan dan terkadang godaan ini mengusai kita. Kita menjadi hamba: harta, popularitas atau ketenaran dan kekuasaan. Ingat: Yesus telah menang terhadap godaan-godaan maka kita pun harus menang juga!
Situasi padang gurun digambarkan sebagai tempat menakutkan. Ada binatang-binatang liar. Padang gurun menjadi tempat kita bergumul dengan diri sendiri dan lingkungan hidup di hadirat Tuhan. Padang gurun menjadi tempat kita memurnikan diri, memurnikan motivasi untuk hidup yang lebih berkualitas. Kita bisa menjadi dewasa secara jasmani dan rohani kalau melewati dan mengalami padang gurun. Kita harus bertahan seperti Yesus karena malaikat Tuhan pasti ada untuk melayani kita. Bagaimana pengalaman padang gurunmu?
PJSDB