Homili 1 September 2015

Hari Selasa, Pekan Biasa XXII
1Tes. 5:1-6,9-11
Mzm. 27:1,4,13-14
Luk. 4:31-37

Merasakan Kuasa Yesus!

Fr. JohnAda seorang pemuda membagikan pengalamannya dalam sebuah acara pendalaman iman di lingkungannya. Ia mengaku pernah dirawat di rumah sakit karena menderita sakit demam berdarah. Selama dalam proses perawatan, ia banyak berpasrah kepada Tuhan. Ia tetap percaya bahwa Tuhan pasti akan menunjukkan kuasa kasih-Nya kepadanya. Setiap hari ia juga berdoa rosario karena ia yakin bahwa Bunda Maria pasti akan mendoakannya kepada Bapa supaya memulihkan sakit penyakitnya. Harapan dan doa yang disampaikan kepada Tuhan dikabulkan. Ia merasakan mukjizat penyembuhan dari Tuhan melalui para dokter dan perawat yang merawatnya. Tetapi lebih dari itu ia secara pribadi merasakan kuasa kasih Allah di dalam dirinya. Ia mengaku, sangat berbahagia karena kuasa dan kasih Allah di dalam hidupnya. Ia merasakan kehadiran Tuhan Yesus di saat-saat sedang sakit dan anugerah kesembuhan yang dilimpahkan kepadanya. Setiap hari ia selalu bersyukur kepada Tuhan karena kuasa-Nya dirasakan secara pribadi.

Pada hari ini kita mendengar bacaan Injil tentang kisah kisah penyembuhan yang dilakukan Tuhan Yesus. Dikisahkan bahwa Tuhan Yesus melakukan perjalanan ke Kapernaum di daerah Galilea. Di tempat inilah Ia akan mewartakan Injil sebagai khabar sukacita dengan mengajar dan menyembuhkan. Injil sebagai khabar sukacita bagi orang yang miskin, terbelenggu, sakit dan tak punya harapan, yang dikuasai setan. Melalui Injil, Tuhan Yesus menunjukkan kuasa-Nya. Diharapkan supaya setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus juga turut merasakannya. Orang-orang yang mendengar pewartaan Tuhan Yesus merasakan kuasa dan wibawa-Nya.

Siapa saja yang merasakan kuasa dan wibawa Tuhan Yesus? Semua orang yang datang untuk melihat dari dekat siapakah Yesus itu, merasakan kuasa penyembuhan dan pelepasan dari setan-setan. Setan-setan saja berteriak dengan suara keras: “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” (Luk 4:34). Terhadap perkataan ini, Yesus menjawab dengan berkata: “Diam, keluarlah dari padanya!” Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.” (Luk 4:35). Yesus menunjukkan kuasa Allah Bapa kepadanya. Tentu saja kuasa Yesus ini mengalahkan kuasa gelap dari setan. Kuasa ini menakjubkan banyak orang. Mereka bahkan berkata: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar.” (Luk 4:36). Pamor Yesus naik dan sangat signifikan. Banyak orang mencari-Nya untuk merasakan kuasa dan wibawa penyembuhan.

Bacaan Injil hari ini mengungkapkan tiga hal yang bisa membantu permenungan kita sepanjang hari ini:

Pertama, Kita harus memiliki harapan yang besar. Tuhan Yesus berada di Kapernaum, kota masa depan bagi Gereja-Nya. Di tempat ini Yesus menyembuhkan orang-orang yang masih memiliki harapan untuk hidup. Harapan adalah suatu kebajikan yang harus dimliki oleh setiap orang beriman. Ketika orang kehilangan harapan maka ia sedang berada dalam bahaya. Mestinya kita berani berkata bahwa harapan itu tidak akan hilang. Kalimat yang tepat bagi kita semua adalah: “Masih ada harapan.” Apakah anda masih memiliki harapan?

Kedua, iman yang sederhana. Tuhan Yesus memilih untuk menyembuhkan orang-orang sederhana. Pilihan-Nya ini memang tepat karena orang-orang sederhana ini masih memilki harapan dan iman yang kuat. Mereka berdatangan dari kampung-kampung karena mereka memiliki iman.

Ketiga, kemurahan hati itu tiada batasnya. Tuhan Yesus menunjukkan kemurahan hati Allah Bapa yang mahakuasa. Ia menerima semua orang apa adanya. Ia membenci dosa manusia tetapi manusia pendosanya dikasihi sampai tuntas.

Hidup kristiani menjadi bermakna karena setiap orang memiliki harapan, iman dan kemurahan hati atau kasih yang tiada batasnya. Iman, harapan dan kasih merupakan kebajikan ilahi yang Tuhan berikan kepada kita dan menempel erat di dalam hati kita masing-masing.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply