Food For Thought: Pekerja itu milik Tuhan

Tuhan saja pandai beriklan!

P. John SDBTuhan Yesus pandai beriklan. Iklan-Nya di dalam Injil tetap aktual dan masih memiliki daya tarik tersendiri hingga saat ini. Ia berkata: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Mat 9:37-38). Tuhan Yesus sudah mengetahui salah satu kebutuhan Gereja yakni pekerja-pekerja yang murah hati untuk melayani. Hingga saat ini kebutuhan ini sudah masuk dalam kategori kebutuhan yang urgen.

Saya bekerja sebagai pembina di Seminari Tinggi. Setiap kali bertemu dengan rekan-rekan pembina dari tarekat lain, kami selalu berbagi masalah yang sama berupa keluhan bahwa para calon pastor dan bruder makin sedikit. Ada tarekat yang tidak lagi memiliki aspiran, postulan dan novis. Meskipun berbagai cara dipakai dengan melakukan aksi panggilan namun rasanya sudah kurang menjanjikan lagi. Minat untuk menjadi pastor, bruder, frater dan suster semakin kurang. Kami saling bertanya, ada apa ini? Apakah kita yang sudah berada di dalam tarekat tidak lagi memiliki daya tarik bagi kaum muda dalam kerasulan setiap hari?

Kita semua memang berdoa memohon panggilan, namun masih selalu kurang bahkan tidak mendapat seorang calon pun. Atau kalau mendapat seorang calon, sangat sulit untuk masuk dalam kriteria dan norma tarekat. Mulai dari hal yang sederhana dan mendasar: 3S yakni kekudusan (santitas), kebijaksanaan atau kecerdasan (sapientia), dan kesehatan (sanitas). Ada calon yang sehat dan bersemangat tetapi kurang santitas dan sapientianya. Ini baru kriteria manusiawi yang bisa menjadi ilahi ketika dipersembahkan kepada Tuhan.

Tuhan Yesus membuka mata kita semua di dalam Injil. Ada saja kesadaran bahwa tuaian banyak dan pekerja sedikit. Ini adalah sebuah realitas. Pesan Tuhan ini harus kita ingat supaya tetap berdoa. Kita memohon kepada Tuhan yang sudah mempunyai pekerja-pekerja yang siap, supaya Ia bisa memberikannya kepada Gereja. Para pekerja, hamba Tuhan, pastor, bruder, frater dan suster adalah milik Tuhan. Dia memberikan mereka kepada Gereja sebagai pelayan-pelayan-Nya. Para pelayan harus tahu diri bahwa mereka adalah milik Tuhan dan melakukan pekerjaan Tuhan. Sedangkan umat Allah harus siap untuk menerima pekerja yang adalah milik Tuhan itu. Budaya menolak yang tidak disukai mesti dihapus karena apa pun pribadi itu, dia adalah milik Tuhan yang hendak dipekerjakan-Nya.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply