Homili 10 Desember 2015

Hari Kamis, Pekan Adven II
Yes. 41:13-20
Mzm. 145:1,9,10-11,12-13ab
Mat. 11:11-15

Tuhan Penolongku!

imageSeorang sahabat barusan menulis statusnya di media sosial, bunyinya: “Dominus Deus auxiliator meus ideo non sum confusus ideo posui faciem meam ut petram durissimam et scio quoniam non confundar”. Meskipun ia lupa mencantumkan sumbernya, namun saya menduga bahwa ia mengutip perkataan nabi Yesaya. Arti kutipan ini adalah, “Tuhan Allah menolong aku, sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu” (Yes 50:7). Kita percaya bahwa Tuhan adalah penolong bagi setiap orang yang meletakkan seluruh harapan kepada-Nya. Tuhan tidak akan mengatakan tidak kepada orang yang mengasihi-Nya. Kutipan di atas menurut saya, juga menjadi salah satu pendorong bagi kita untuk selalu mengharapkan pertolongan ajaib dari Tuhan.

Nabi Yesaya dalam bacaan Liturgi hari ini, menghadirkan wajah Allah yang kita imani sebagai Allah yang setia untuk menolong umat-Nya. Allah yang sudah menciptakan segala sesuatu dengan teratur, indah dan sempurna. Dia adalah designer alam semesta dan isinya. Maka dengan memandang segala ciptaan di atas dunia ini, kita semakin percaya pada keajaiban-keajaiban Tuhan dalam segala karya-Nya. Janganlah ada ketakutan apa pun ada dalam hidup kita.

Marilah kita perhatikan perkataan Tuhan ini: “Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” (Yes 41:13). Bayangkanlah bahwa pada saat ini Tuhan sedang melakukan hal yang sama kepadamu. Dia  memegang tanganmu sambil meneguhkanmu: “Jangan takut, karena Akulah yang akan menolong engkau”. Apakah anda pernah merasakannya anda pernah bersyukur karena Tuhan menolongmu?

Tuhan adalah Yang Mahakudus Allah Israel. Dia adalah penebus kita. Maka Tuhan mengatakan “cacing Yakub dan ulat Israel” tidak perlu takut. Dia berjanji untuk menolong manusia dengan kuasa-Nya yang tetap selama-lamanya. Dia sendiri akan menjadikan Israel sebagai papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar untuk mengirik gunung dan menghancurkannya. Bukit-bukit akan dibuat seperti sekam. Israel akan bersorak sorai dalam Tuhan dan bermegah-megah di dalam Yang Mahakuasa. Tuhan sebagai designer sejati akan memperhatikan kesejahteraan hidup anak-anak-Nya. Ia berkata: “Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan; tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka.” (Yes 41:17).

Apa yang akan dilakukan oleh Tuhan? Pertama, Tuhan akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit yang tandus, membuat mata-mata air membual di tengah dataran. Gurun dibuatnya menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering (Yes 41:18). Kedua, Tuhan akan menanam aneka pohon misalnya pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Tuhan akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta pohon cemara di sampingnya (Yes 41:19). Maka semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhan yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya. Tidak ada seorang pun yang bisa mengatur segalanya begitu indah, sempurna dan teratur. Hanya Tuhan saja yang mampu men-design semuanya supaya menjadi indah di atas bumi ini.

Nabi Yesaya juga membantu kita untuk mengerti dengan baik semua rencana Tuhan bagi kita. Ia sudah mendesign alam semesta menjadi teratur dan indah. Ini merupakan cara Tuhan untuk membantu kita merasakan keselamatan. Artinya bahwa keselamatan itu bukan hal teoritis berdasarkan kajian manusiawi, tetapi keselamatan itu adalah sebuah realitas yang dianugerahkan oleh Tuhan bagi manusia. Keselamatan itu akan dialami oleh manusia. Tuhan bahkan memampukan manusia untuk meratakan gunung dan bukit, asalkan manusia memiliki iman.

Dalam bacaan Injil Tuhan Yesus memuji Yohanes Pembaptis dengan berkata: “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.” (Mat 11:11). Yohanes Pembaptis adalah seorang pribadi yang istimewa di mata Tuhan Yesus. Ia adalah pribadi yang paling istimewa yang lahir dari rahim seorang wanita. Namun Yesus juga mengetahui posisi-Nya sebagai Anak Allah sehingga Ia mengatakan: “Namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.” Yesus itu lemah lembut dan rendah hati. Kita harus berusaha untuk memiliki hati Yesus yang penuh cinta.

Yohanes Pembaptis bertugas sebagai suara yang berseru di padang gurun untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan Yesus. Warta pertobatan di sampaikan kepada semua orang, dan ia  yang membaptis dengan air sebagai tanda pertobatan. Tuhan Yesus Kristus akan berbeda karena Ia akan membaptis kita dengan Roh Kudus. Kehadiran Yohanes Pembaptis membuat banyak orang merindukan keselamatan. Ia mempersiapkan para murid-nya dan nantinya mereka juga menjadi murid-murid pertama dari Yesus, yang olehnya disebut Anak Domba Allah.

Seruan tobat ala Yohanes Pembaptis, membuat banyak orang terganggu. Herodes Antipas adalah salah seorang yang merasa terganggu oleh kehadiran Yohanes. Maka Yesus juga mengatakan bahwa “Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Yohanes Pembaptis adalah Elia yang sedang hadir di tengah umat yang menantikan Yesus sang Mesias.

Kata kunci pewartaan sabda pada hari ini adalah Tuhan sebagai Penolong kita. Tuhan menolong tanpa membuat suatu perhitungan apa pun. Ia menolong kita karena kasih. Allah adalah kasih. Hanya pada Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah menjadi sempurna di dalam hidup manusia dan keselamatan menjadi milik setiap orang yang mengimani, mengharapkan dan mengasihi Allah.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply