Food For Thought: Mengaku dosa itu perlu…

Apakah anda sadar sebagai orang berdosa?

P. John SDBDalam pengalaman sebagai abdi Tuhan, khususnya dalam melayani sakramen tobat, saya sering menemukan bahwa banyak umat katolik belum merasa diri sebagai orang berdosa dan belum tahu mengaku dosa.

Ada orang katolik belum merasa diri sebagai orang berdosa. Hal ini bisa kelihatan bahwa orang itu sangat aktif dalam pelayanan di gereja, dalam kelompok kategorial seperti persekutuan doa dan lain-lain. Hanya sayang sekali karena di antara mereka, yang merasa sudah cukup untuk melayani dan tidak perlu mengaku dosa lagi. Ini merupakan kekeliruan yang fatal karena melakukan suatu pelayanan itu bebeda dengan Tobat yang merupakan sakramen, tanda keselamatan.

Ada orang katolik yang belum tahu mengaku dosa. Ciri khasnya adalah mereka ini tidak mengakui dosa yang mereka lakukan, tetapi mencari penyebab mengapa mereka bisa jatuh ke dalam dosa. Kadang-kadang orang itu mengakui dosa orang lain. Padahal dalam sakramen tobat, orang mengakui dosa peribadi yang dilakukannya dengan pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian. Dosa orang lain tetaplah dosa orang lain.

Bagi saya, kedua hal ini kalau tidak disadari dengan baik maka orang akan merasa dirinya tidak berdosa meskipun selalu jatuh dalam dosa. Bahaya yang paling besar adalah orang yang mengakui diri beriman padahal dia adalah seorang ateis di dalam Gereja.

Pada hari Minggu Laetare ini, kita belajar dari kejujuran si bungsu dalam kisah Injil, yang berani mengaku dosa kepada bapanya dan bertobat: “Bapa. aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.” (Luk 15:18-19). Buanglah sikap munafik si sulung dan berlakulah sebagai bapa yang murah hati. Jangan lupa untuk mengakui dosa-dosamu sebelum hari raya Paskah tiba.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply